Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan 860 ribu orang telah mengajukan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu. Dalam laporan itu juga tercatat klaim pengangguran dari minggu ke minggu terus mengalami penurunan.
Penurunan klaim pengangguran terjadi sebab pasar tenaga kerja AS mulai sedikit pulih. Namun, jumlah pekan lalu masih lebih tinggi empat kali lipat dari sebelum pandemi COVID-19.
"Itu hanya pemberitahuan bahwa pasar tenaga kerja telah membaik, tetapi itu jauh dari angka sebelum pandemi," kata Gubernur The Fed Jerome Powell, dikutip dari CNN, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ditotalkan dari klaim pengangguran selama dua minggu berturut-turut mencapai 12,6 juta orang. Angka itu turun secara signifikan dari perhitungan pekan lalu.
Namun, ada sejumlah orang yang tidak mendapatkan tunjangan pengangguran. Mereka yang tidak memenuhi syarat bisa mendapatkan bantuan pengangguran pandemi atau Pandemic Unemployment Assistance (PUA), seperti pekerja di sektor pariwisata.
Klaim untuk bantuan PUA mencapai 658.737 orang pekan lalu, turun dari pekan sebelumnya. Penurunan itu menjadi penurunan pertama sejak awal Agustus. Dengan menambahkan klaim PUA dan klaim lainnya, jumlah orang yang mengajukan bantuan pertama kali mencapai 1,4 juta pada minggu yang berakhir 12 September.
Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan klaim pengangguran terus meningkat. Hal itu mengakibatkan lembaga negara kesulitan dalam mendata dengan cepat. Butuh waktu berminggu-minggu bagi orang AS mencairkan tunjangan pengangguran.
Terlebih saat bantuan PUA dilayangkan banyak pekerja yang juga mengajukan bantuan ini. Hal itu disebabkan lambatnya tunjangan pengangguran untuk cair.
Direktur California Policy Lab, yang bekerja dengan badan pengangguran negara Till von Wachter mengatakan sumber masalah perihal data klaim tunjangan pengangguran adalah soal sistem yang harus diperbaharui. Jadi, jangan sampai orang mengajukan bantuan lebih dari satu klaim.
(ara/ara)