Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan program perlindungan sosial berjalan baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dia bilang, masyarakat tidak ada yang kelaparan di tengah pandemi Corona karena program perlindungan sosial berjalan baik.
"PKH (Program Keluarga Harapan), sembako, bansos, prakerja semuanya jalan sehingga tidak ada rakyat kita yang sampai kelaparan," kata Luhut dalam Kuliah Umum FEB UI secara virtual yang dikutip dari akun YouTube Humas FEB UI, Sabtu (19/9/2020).
Dia mengatakan, pelaksanaan program perlindungan sosial di Indonesia juga bisa menjadi contoh bagi negara-negara berkembang di Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu diapresiasi oleh WB dan IMF mereka melihat ini Indonesia bisa menjadi leader diantara emerging market dengan program ini, dan dia bilang ke saya kalau bisa laksanakan 80% saja sudah hebat, saya bilang target 95%," kata Luhut.
Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun. Anggaran ini dibagi ke dalam enam klaster salah satunya perlindungan sosial sebesar Rp 203,90 triliun. Luhut bilang realisasi program PEN secara keseluruhan sudah 40%.
"Per hari ini, kita baru membelanjakan baru lebih mendekati 40%-45% kira-kira hari ini," katanya.
Sampai 17 September 2020, pencairan anggaran PEN baru mencapai Rp 254,4 triliun atau 36,6% dari pagu sebesar Rp 695,2 triliun.
Rincinya, realisasi anggaran kesehatan sudah terealisasi sebesar 21% atau Rp 18,45 triliun dari Rp 87,5 triliun, program perlindungan sosial sudah direalisasikan 57,49% atau mencapai Rp 134,4 triliun dari pagu Rp 203,91 triliun, program Sektoral/Pemda sebesar 49,26% atau Rp 20,53 triliun. Lalu, untuk Insentif Usaha sudah terealisasi sebesar 18,43% atau Rp 22,23 triliun dan dukungan UMKM baru terealisasi 41,34% atau Rp 58,74 triliun. Sedangkan realisasi pembiayaan korporasi yang dialokasikan sebesar Rp 53,57 triliun belum ada perkembangannya.
(hek/hns)