Sejumlah ruas tol waktunya mengalami kenaikan tarif dalam waktu dekat. Setidaknya sudah ada 21 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengajukan penyesuaian tarif.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan dari 21 yang mengajukan itu, masih menunggu persetujuan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Kalau yang diimplementasikan tergantung Pak Menteri. Tapi kalau dari sisi kami ada 21 ruas, 21 badan usaha yang mengajukan untuk penyesuaian tarif. Daftarnya biasanya nanti kalau sudah resmi disampaikan Pak Menteri karena kan yang bisa kita umumkan adalah yang memang sudah disetujui oleh Pak Menteri untuk diterapkan," kata Danang dalam wawancara khusus bersama detikcom, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar dari pengalaman setelah dikritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal penyesuaian tarif tol Cipularang dan tol Padaleunyi, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada semua pihak untuk memberikan pemahaman bahwa tidak semua golongan tarif naik saat ada penyesuaian.
"Ini kan komunikasi kami dengan pihak Pemerintah Provinsi itu tidak jelas barangkali dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) untuk mengetahui bahwa tidak semuanya naik ya, ada yang turun untuk golongan III dan V kan turun tarifnya 10-12%.
"Sehingga Pak Menteri memesankan untuk ruas-ruas yang lain komunikasi publik itu tidak hanya diberikan ke masyarakat, tetapi juga dengan pemerintah daerah. Apalagi kondisi sekarang ini kan sedang dalam kesulitan ekonomi karena COVID, sehingga Pak Menteri sangat menaruh perhatian terhadap hal tersebut," tambahnya.
Danang menjelaskan setiap ada penyesuaian tarif tol, ada golongan III dan V untuk angkutan logistik yang mengalami penurunan. Sehingga dia meminta kepada penerima manfaat agar bisa ikut membantu mensosialisasikan informasi tersebut.
"Mereka juga harus menyuarakan bahwa untuk kendaraan barang itu mengalami penurunan. Jadi karena adanya klasifikasi golongan kendaraan, itu golongan III dan V turun tarifnya. Jadi kita harapkan juga yang mempromosikan ini tidak hanya dari kami, tapi juga dari industri angkutan karena mereka lah yang mendapat manfaat dari penurunan tarif tol selama ini," pintanya.
Belum diketahui apakah 21 ruas tol yang diajukan penyesuaian itu bakal naik atau tidak. Yang jelas, Danang bilang, Menteri PUPR sudah pernah menyampaikan agar penyesuaian tarif ditunda dulu sampai kondisi membaik.
"Pak menteri kan sudah menyampaikan juga di beberapa kesempatan bahwa beliau itu menunda penyesuaian tarif karena kondisi ekonomi masyarakat belum sangat kondusif, terutama masyarakat itu belum sangat memahami. Sebenarnya Pak Menteri sudah menyampaikan bahwa yang Cipularang dan Padaleunyi tanpa disampaikan oleh Pak Ridwan Kamil itu Pak Menteri sudah minta penundaan dan penundaannya sudah tujuh bulan sebenarnya," terangnya.
(zlf/zlf)