Jurus Jokowi Siapkan Desa Jadi Penyangga Kota saat Krisis

Jurus Jokowi Siapkan Desa Jadi Penyangga Kota saat Krisis

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 24 Sep 2020 12:22 WIB
Layar memperlihatkan Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya  pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Kemenlu/wpa/aww.
Foto: ANTARA FOTO/KEMENLU
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ada tiga jurus yang akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian desa di tengah pandemi Corona. Dia bilang, ekonomi harus menjadi penyangga ekonomi jika terjadi krisis di perkotaan.

Jokowi bilang jika terjadi krisis ekonomi di perkotaan maka yang terjadi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa.

"Ketika terjadi krisis ekonomi di perkotaan maka desa menjadi penyangga, menjadi buffer," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai percepatan peningkatan ekonomi desa secara virtual, Kamis (24/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara tiga jurus yang sudah disiapkan, Jokowi mengatakan yang pertama adalah menargetkan dalam jangka pendek program yang berkaitan dengan jaring perlindungan sosial berjalan baik.

"Seperti PKH, bansos tunai, BLT desa, betul-betul harus kita pastikan tepat sasaran dan berjalan efektif. Dan pastikan itu diterima oleh masyarakat di desa yang terdampak COVID dan yang sangat membutuhkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Jokowi juga mengatakan pelaksanaan program padat karya tunai di desa harus mampu mengurangi beban masyarakat yang kehilangan pekerjaan, kesulitan mencari kerja, serta masyarakat yang berasal dari kelompok tidak mampu.

Kedua, Jokowi meminta seluruh pejabat negara menjadikan pandemi Corona sebagai momentum untuk mengintegrasikan atau mengkonsolidasikan program penanggulangan kemiskinan dengan peningkatan ekonomi desa.

"Saya minta semua kementerian jangan membuat program sendiri-sendiri yang lepas-lepas tidak terintegrasi tidak terpadu, sehingga, outcome hasilnya tidak terlihat, ini harus terintegrasi betul," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mencontohkan program desa yang terintegrasi adalah Kementerian Desa memastikan program dana desa digunakan untuk kegiatan produktif. Sementara Kementerian PUPR menyediakan infrastruktur dasarnya, sedangkan Kementerian Perhubungan memenuhi konektivitas transportasinya.

Selanjutnya, kata Jokowi Kementerian Sosial melaksanakan program penanganan masyarakat yang tidak mampu, terakhir Kementerian Koperasi dan UKM mengurus sektor-sektor usaha kecil dan mikro di desa.

"Saya kira banyak sekali yang bisa dilakukan, tapi kalau tidak terintegrasi, lepas-lepas ini akan hasilnya tidak akan kelihatan. Oleh sebab itu semuanya dijalankan dalam strategi besar, solid dan terintegrasi," tegasnya.

Ketiga, Jokowi ingin memperkuat daya ungkit ekonomi desa dengan mengembangkan potensi yang ada di wilayah masing-masing. Baik yang berkaitan dengan pertanian, pariwisata, hingga produk industri yang ada di desa.

"Jangan semuanya dilakukan secara top down, tetapi diberikan ruang partisipasi , ruang kreasi warga desa untuk mengembangkan potensi lokalnya," katanya.

"Saya kira kalau perkembangannya kelihatan, ini yang harus difasilitasi, diberikan akses ke permodalan, teknologi, maupun di sisi skill atau keterampilan, dan juga didorong kerjasama antar desa agar bisa masuk ke suplai chance yang lebih luas, sehingga pelaku usaha di desa bisa upskilling, bisa naik kelas, saya rasa itu," tambahnya.



Simak Video "Video: kala Jokowi Antar Cucu Liburan di Tengah Masa Penyembuhan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads