Raksasa teknologi Google tengah merencanakan opsi kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk jangka panjang. Hal itu dilakukan sebab sebagian besar karyawan tidak ingin kembali ke kantor secara penuh waktu.
Survei perusahaan menunjukkan 60% karyawan ingin kembali ke kantor tetapi tidak setiap hari. Google berencana menerapkan model kerja hybrid, atau kebijakan kerja baru yang membawa fleksibilitas karyawan kapan dan di mana mereka bekerja.
CEO Alphabet (Google) Sundar Pichai mengatakan perusahaan juga akan menata ulang kantornya dan mencari tahu lebih banyak opsi kerja jarak jauh jangka panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat masa depan menjadi lebih fleksibel. Kami sangat yakin rasa kebersamaan adalah hal yang sangat penting ketika Anda harus menyelesaikan masalah yang sulit. Tapi kami pikir kami perlu menciptakan lebih banyak fleksibilitas dan lebih banyak model hybrid," ujar Pichai, dikutip dari CNBC, Kamis (24/9/2020).
Perencanaan jangka panjang datang ketika Google dipandang lebih banyak detail rencana untuk mengembalikan karyawannya ke kantor guna bersaing dengan perusahaan teknologi lain untuk mendapatkan talenta terbaik.
Sebelumnya, Google memberi pegawainya pilihan untuk WFH hingga Juli 2021 di tengah pandemi COVID-19. Itu terjadi saat Facebook mengumumkan rencana serupa, sementara perusahaan lain, seperti Twitter, mengatakan karyawan dapat WFH selamanya.
Sekitar 10% karyawan Google mengatakan mereka sama sekali tidak ingin datang ke kantor di masa mendatang. Selanjutnya 15% mengatakan mereka hanya ingin datang ke kantor waktu tertentu atau untuk acara tertentu.
Karyawan hanya akan kantor bila berencana bertemu langsung dengan rekan kerja, meningkatkan kemampuan untuk bersosialisasi, dan peluang kolaborasi yang lebih baik.
(zlf/zlf)