Siap-siap! Harga Daging Sapi Diprediksi Bakal Naik

Siap-siap! Harga Daging Sapi Diprediksi Bakal Naik

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 25 Sep 2020 19:25 WIB
Daging sapi menjadi buruan warga saat menjelang lebaran. Di tengah banyaknya peminat, harga daging sapi di Pasar Sumber Artha, Bekasi, mencapai Rp 130 ribu/kg.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Masyarakat Indonesia konsumen daging sapi harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya, harga daging sapi di Indonesia kemungkinan bakal naik dalam waktu dekat.

Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan hal itu terjadi karena pasokan impor daging sapi yang mengalami gangguan produksi.

"Mungkin yang perlu waspada adalah yang tadi saya dapat info, daging sapi ini kemungkinan bisa ada kenaikan karena keterbatasan supply di negara asalnya, di Australia karena ada hambatan produksi di sana. Sehingga kemungkinan akan ada kenaikan harga," kata Adhi kepada detikcom, Jumat (25/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sayangnya, dia tidak menyebut berapa kemungkinan harga daging sapi yang akan naik. Namun untuk diketahui, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga daging sapi rata-rata di 10 provinsi Rp 110.000 per kilogram (kg). Sementara, di DKI Jakarta harga daging sapi tembus Rp 125.000 per kg.

Sementara berdasarkan Info Pangan Jakarta, daging sapi has (paha belakang) dibanderol dengan harga Rp 123.333 per kg, sedangkan daging sapi murni (semur) Rp 118.478 per kg.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Adhi mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir. Dia menyebut pasokan makanan lainnya secara umum tidak akan mengalami kenaikan, bahkan jika Indonesia mengalami resesi sekalipun.

"Dari sisi harga saya lihat tidak kebanyakan pabrik mungkin tidak akan menaikkan harga," ucapnya.

Justru dia ingin bagaimana caranya mengatasi daya beli masyarakat yang lemah saat ini cara mencari jalan untuk menurunkan biaya dan harga jual.

"Justru kondisi demikian kita harus mencari cara untuk menurunkan harga jual dan menurunkan biaya-biaya, karena kita ingin membantu bagaimana pemulihan ekonomi bisa tetap dilakukan," tuturnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads