Sejak mewabahnya pandemi COVID-19, berbagai sektor usaha mengalami dampak yang signifikan termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tak jarang banyak dari mereka yang mengalami penurunan pemasukan hingga kehabisan modal usaha.
Namun, pandemi COVID-19 tak membuat seorang pelaku UMKM asal Palembang, Ayub Antonius (37) menyerah begitu saja. Dengan modal nekat, dirinya memutuskan untuk berjualan kerupuk Palembang secara online.
Semenjak resign, Ayub menjelaskan telah melamar berbagai pekerjaan ke banyak perusahaan. Namun, ia mengaku dari 100 lamaran kerja yang telah ia kirimkan, tak ada satupun perusahaan yang menerima. Akhirnya, dari situlah ia memutuskan untuk berjualan kerupuk online untuk menghidupi keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya inget hari itu hari kedua PSBB di Palembang, saya putuskan oke saya harus hasilin duit. Yaudah akhirnya saya keluar, saya nekat ambil motor, ambil kerupuk dari pabriknya segala macem. Akhirnya sejak itu saya jualan kerupuk," ujarnya kepada detikcom, Sabtu (26/9/2020).
Dalam berbisnis, Ayub mengaku hanya berjualan seadanya. Kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang sulit membuat dirinya akhirnya berjualan tanpa mengambil untung yang banyak
Ayub juga mengatakan kerupuk yang ia jual berasal dari keluarganya sehingga dirinya bisa berjualan dengan harga yang terjangkau di masyarakat.
"Itu kan punya pabrik, termasuk pabrik keluarga juga ya tapi bukan keluarga yang deket banget. Jadi, ya dapet harga bagus juga, ya udah akhirnya bisa jualan dengan harga bagus juga. Dengan saya gak ambil untung banyak-banyak karena ya taulah keadaan ekonomi sekarang kan lagi susah. Jadi memang dari awal niatnya cari kesibukan aja, yaudah jual seadanya aja yang penting gak rugi," katanya.
Untuk menunjang bisnisnya, Ayub memilih marketplace Tokopedia dalam pemasaran produknya. Dari platform inilah, ia merasakan penjualannya semakin naik terus setiap harinya hingga bisa mendapatkan omzet Rp 20 juta per minggu.
"Kalau lihat diTokopedia itu per minggu transaksi saya sudah di Rp 20 jutaan lah kurang lebih. Kalau per hari itukayaknya 150 - 300 bungkus kurang lebih. Tapi saya akhir-akhir ini sudahgak hitung lagi,"paparnya.
![]() |
Meskipun memulai bisnis di tengah pandemi, Ayub sama sekali tidak merasakan bisnisnya menurun. Bahkan, saat ini penjualan bisnisnya sudah meluas hampir ke seluruh Indonesia seperti Bali, Semarang, Cilegon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Makassar, Manado, dan lainnya.
"Iya lancar malahan, justru selama PSBB malah makin ramai (yang beli). Awalnya mikir mungkin laku karena PSBB, tapi sekarang sudah gak PSBB tapi tetep aja (penjualannya) stabil," imbuhnya.
Tak hanya di Indonesia saja, Ayub juga mengatakan ada beberapa pelanggannya yang membeli dagangannya untuk dibawa ke luar negeri.
"Sejauh ini belum ada (penjualan ke luar negeri), tapi pelanggan saya yang bawa ke luar negeri udah banyak. Dia bilang pak saya ini mau bawa ke luar negeri ya, tolong minta yang fresh karena buat stok saya dan bagi keluarga di sana," jelasnya.
Mengelola bisnis dengan omzet puluhan juta per bulan tentu bukanlah hal mudah, namun beda halnya dengan Ayub. Dengan semangatnya, setiap hari ia harus mendatangi berbagai pabrik untuk mendapatkan stok kerupuk yang beraneka ragam. Bahkan, untuk urusan ekspedisi pun dilakukannya sendiri.
Meskipun biasa melakukan segalanya sendiri, Ayub mengaku dalam waktu dekat dirinya berencana untuk menambah karyawan. Pasalnya, ia juga membutuhkan waktu untuk memperluas pasarnya.
"Ada niat saya rencana mau merekrut dua orang. Karena memang susah ya, saya sudah hampir gak ada waktu lagi buat bales chat, packing, urusin ekspedisi. Saya pun juga butuh waktu untuk memperluas pasar-pasar saya," katanya.
Menjual kerupuk melalui Tokopedia memang sangat menghasilkan. Namun, hal ini tentunya tidak didapatkan secara instan. Sejak menjadi mitra UMKM Tokopedia, Ayub mendapat berbagai pengetahuan untuk mengembangkan bisnisnya.
"Saya dikasih mentor satu, dalam artian harus ada bukti dulu dari seller apa niat gak sih jualan di Tokopedia. Jadi, diajarin memang bagaimana beriklan dan menambah konsumen. Terus diundang event," katanya.
Bisnis kerupuk Palembang memang bisa dibilang sukses, namun hal ini ternyata tidak membuat Ayub berhenti untuk berinovasi. Untuk ke depan, Ayub mengatakan akan mengembangkan bisnisnya dengan membuka cabang di kota lain.
Ayub pun juga berniat untuk membuat produk sendiri, yang tentunya dengan tetap menjaga cita rasa asli kerupuk Palembang.
'Oh iya pasti, saya sudah kepikiran. Saya ada beberapa planning ke depan, mungkin mau bikin cabang toko offline di kota lain. Lalu, pengembangan dari segi produk juga, mungkin ada produk sendiri yang beda bentuknya dengan rasa juga beda. Tapi dengan catatan rasa asli kerupuk Palembang itu tetap ada gak hilang. Karena kan kerupuk Palembang itu terkenalnya kan susah digoreng karena gak pakai pengembang dan mengandung ikan," pungkasnya.
Hingga saat ini, pemilik toko Pabrik Kerupuk Palembang ini telah berhasil menjual sebanyak 5,900 kerupuk melalui Tokopedia. Selain itu, Ayub telah memiliki tiga reseller yang membantunya memasarkan produknya lebih luas.
(ega/zlf)