Perusahaan penyedia layanan logistik J&T Express menuai cuan di tengah pandemi COVID-19. Meski sempat terkendala di awal-awal pandemi, seiring peningkatan transaksi e-commerce, jumlah pengiriman yang menggunakan layanannya pun ikut meningkat hingga 40%.
"Jadi untuk perkembangan bisnis logistik khususnya J&T di awal-awal ketika akhir bulan Maret itu ada sedikit melamban ya. Tapi setelah itu kalau kita lihat dari bulan April sampai sekarang itu cukup meningkat pesat dibanding tahun lalu. Dan peningkatannya kurang lebih ada 30-40%," ungkap CEO logistik J&T Express Robin Lo dalam wawancara khusus dengan detikcom, Jumat (25/9/2020).
Menurut Robin, faktor utama yang membuat pengirimannya melonjak tajam selama pandemi karena adanya perubahan kebiasaan berbelanja masyarakat yang beralih dari belanja offline kepada online. Di tambah lagi, ada momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri selama pandemi tersebut yang juga berpengaruh pada transaksi e-commerce dan kemudian pada bisnis logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang karena masalah konsumsi yang dari awalnya metodenya banyak pembelian offline itu sekarang beralih ke online. Dan karena April dan Mei itu kan puncak-puncaknya menjelang Idul Fitri. Nah, walaupun kita bilang tahun ini Idul Fitrinya tidak ada libur panjang, tapi sebenarnya peningkatan itu tetap terjadi," paparnya.
Peningkatan ini juga terjadi di negara lain. Mulai dari Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Singapura hingga China. Rata-rata meningkat sekitar 30-40% sepanjang tahun ini.
"Sebenarnya sama peningkatan transaksinya kalau kita lihat itu kurang lebih sama seperti di Indonesia," tambahnya.
(zlf/zlf)