Penumpang Kereta Anjlok Saat PSBB, Bos KAI: Cuma 10% dari Normal

Penumpang Kereta Anjlok Saat PSBB, Bos KAI: Cuma 10% dari Normal

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 28 Sep 2020 11:31 WIB
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah Jakarta, suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor terlihat lengang serta kapasitas pengguna hanya 50 persen dengan membatasi setiap gerbongnya hanya dapat diisi 74 penumpang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Jakarta -

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan dalam rangka menekan penyebaran virus Corona membuat volume penumpang kereta api turun.

Didiek menyatakan kini pihaknya hanya mengangkut penumpang sebanyak 10% dari kondisi normal. Dia menjabarkan di situasi normal, dalam seharinya KAI mampu mengangkut penumpang sebesar 1,3 juta orang.

"Dengan pemberlakuan banyak pembatasan, maka volume penumpang yang kita angkut hanya 10% dari situasi normal. Di situasi normal, kereta api bisa angkut 1,3 juta penumpang dalam satu hari," ungkap Didiek dalam talkshow singkat pada peringatan hari ulang tahun KAI 75 yang disiarkan di YouTube, Senin (28/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"1,1 juta itu diangkut commuter line, lalu 200 ribuan diangkut kereta jarak jauh, namun sekarang situasinya sangat berpengaruh," ujarnya.

Meski begitu, dia mengungkapkan pihaknya akan tetap menyediakan armada kereta api di tengah kondisi kenormalan baru.

ADVERTISEMENT

Didiek menjelaskan pihaknya sudah mewajibkan semua pegawai melakukan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, face shield, hingga rajin mencuci tangan.

Kemudian, semua stasiun dan juga armada kereta api rutin dilakukan disinfeksi. Dalam beroperasi pun pihaknya membatasi keterisian kereta, maksimal 40% untuk kereta commuter line dan 70% untuk kereta jarak jauh.

"Keterisian juga kita batasi kalau commuter hanya 35 sampai 40% kapasitasnya, kereta jarak jauh 70% kapasitasnya," kata Didiek.




(eds/eds)

Hide Ads