Dirjen PRL Wafat karena COVID-19, Kantor KKP Bakal Lockdown?

Dirjen PRL Wafat karena COVID-19, Kantor KKP Bakal Lockdown?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 28 Sep 2020 13:17 WIB
Kantor KKP Ditutup Rapat
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak akan di lockdown. Meskipun anak buahnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Aryo Hanggono baru saja meninggal dunia akibat positif COVID-19.

Edhy mengatakan sebagai pelayan publik kantornya harus tetap beroperasi. Hanya saja, wajib menerapkan protokol kesehatan dengan tingkat kewaspadaan tinggi.

"Coba (lihat) nanti, tapi enggaklah (di lockdown). Kita kan pelayanan publik, kita tetap berjalan tapi tingkat kewaspadaan tinggi," kata Edhy Prabowo kepada detikcom, Senin (28/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan bahwa yang bekerja di kantor saat ini dibatasi dan hanya untuk pegawai yang dinyatakan sehat. Pihaknya juga telah sewa bus khusus KKP untuk menjemput para pegawai yang bekerja di kantor.

"Sebagian besar WFH, yang kerja di kantor dibagi, digilir, itu pun yang sehat-sehat saja, yang masih kuat-kuat. Terus kita kan sudah melakukan proses penjemputan sendiri dengan sewa bus," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kita minta tetap harus dilayani, makanya kita nggak boleh berhenti melayani publik karena di sini kekuatan ekonomi kita," tambahnya.

Untuk diketahui, selain Dirjen PRL KKP Aryo Hanggono, Edhy Prabowo juga sempat dinyatakan positif Corona. Namun saat ini kondisinya sudah pulih dan sudah dinyatakan negatif COVID-19.

"Saya sudah negatif (COVID-19), saya sudah mulai pulih," terang Edhy Prabowo.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo menambahkan bahwa KKP saat ini tidak lockdown. Hanya saja, aktivitas perkantoran dibatasi hanya 25% dari kapasitas normal.

"KKP merujuk pada ketentuan Gubernur DKI dan surat edaran Menpan-RB yang berlaku untuk pembatasan aktivitas perkantoran. Pembatasan aktivitas perkantoran 25%, bukan lockdown," ucapnya saat dihubungi terpisah.


Hide Ads