PT Sarinah (Persero) diprediksi merugi pada tahun ini. Berdasarkan proyeksi yang dibuat BUMN ritel tersebut, kerugian tahun ini bakal mencapai Rp 29,92 miliar.
Kondisi tersebut dipaparkan Dirut Sarinah, Fetty Kwartati saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI. Dia menjelaskan sektor ritel menjadi salah satu bisnis yang terdampak pandemi COVID-19.
"Ritel sudah terkena dampak sekitar 70% sampai 90% bahkan ada yang 100%. Nah Sarinah pun juga tidak terkecuali," kata dia Senin (28/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dia menyebut Sarinah terdampak oleh dua hal sekaligus, yakni pandemi COVID-19 dan renovasi gedung yang memaksa mereka harus tutup.
"Kami punya artinya dampaknya dobel dari COVID-19 itu sendiri dan juga dari proses pemugaran sehingga toko ritelnya harus tutup kurang lebih satu tahun mempersiapkan pemugaran dan transformasi, sehingga tahun 2020 diprediksikan akan loss," jelasnya.
Tapi dia meyakini Sarinah akan kembali meraih keuntungan pada 2021 saat renovasi selesai dan mulai beroperasi. Berdasarkan bahan paparannya, tahun depan revenue diproyeksikan Rp 3,771 miliar.
"Kami akan upayakan di 2021 mulai meningkat revenue stream-nya seiring dengan bukanya toko kembali di bulan Agustus 2021 sehingga diharapkan profitnya bisa positif walaupun masih jumlahnya relatif kecil," tambahnya.
(toy/ara)