Silau Men! Harga Emas Naik 25% di Tengah Pandemi Corona

Silau Men! Harga Emas Naik 25% di Tengah Pandemi Corona

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 29 Sep 2020 15:29 WIB
Pegawai BNI Syariah Rasuna Said Jakarta menunjukan logam mulia emas Antam, Senin (10/10/2016).  Menurut catatan Antam, harga emas atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini stagnan di Rp 599.000/gram hari ini. Sementara harga pembelian kembali atau buyback dibuka naik Rp 1.000/gram.
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Dirut Holding BUMN Tambang MIND ID Orias Petrus Moedak memaparkan tren harga emas terus mengalami kenaikan di tengah pandemi COVID-19. Kenaikan harga emas terjadi di tengah kondisi penurunan komoditas tambang lainnya.

Orias menjelaskan rata-rata komoditas tambang turun harganya dibandingkan tahun lalu, seperti aluminium yang turun 12% hingga bauksit 7%.

"Tren harga komoditas, untuk harga rata-rata komoditas dibandingkan 2019 itu terjadi tekanan harga, kondisi COVID memperparah harga dan demand. Realisasi harga dari data kami aluminium turun 12%, untuk batu bara turun 9%, bauksit 7%. Yang dalam itu di timah turun 19%," ujar Orias dalam rapat bersama komisi VI DPR RI, Selasa (29/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kondisi penurunan dari banyak komoditas tambang, harga emas naik 25%. Menurutnya, memang selama pandemi banyak orang yang mengalihkan investasinya ke emas.

"Tapi emas ini malah mengalami peningkatan 25% dibanding tahun lalu. Mengalami peningkatan sejak Mei dan Juni, memang ini selama pandemi banyak yang investasi emas," ujar Orias.

ADVERTISEMENT

Dari bahan paparan Orias, pada bulan Januari harga emas berada US$ 1.566 per toz dan pada Februari menjadi US$ 1.628 per toz.

Harga emas sempat turun pada Maret 2020 menjadi US$ 1.604, namun,penurunan itu tidak signifikan. Harganya naik lagi pada bulan April menjadi US$ 1.672 per toz.

Lalu pada Mei meningkat lagi menjadi US$ 1.729 per toz dan pada Juni menjadi US$ 1.746 per toz.

(ara/ara)

Hide Ads