Salah satu cara untuk mendapatkan dana segar untuk usaha adalah dengan berutang. Namun, di tengah resesi utang justru lebih baik dihindari.
Menurut pakar marketing Dewa Eka Prayoga alias Dewa Selling, utang bisa membuat beban di masa depan. Sifatnya hanya akan memberikan efek psikologis yang buruk.
Apalagi jika sebelumnya sudah memiliki utang, justru lebih baik jangan menambah utang di tengah kondisi resesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kondisi begini, hindari utang. Kalau ada utang justru mending jangan ditambah dan cepat dibereskan. Kenapa? Karena utang itu efek psikologisnya jelek banget, dalam kondisi resesi begini malah bikin hancur lagi," ungkap Dewa dalam sesi d'Mentor detikcom.
"Utang ini cuma menjadi beban di masa depan," katanya.
Dia mengatakan apabila mau memulai usaha, jalankan saja usaha dengan modal yang sudah ada. Dari situ, perlahan-lahan kumpulkan keuntungan untuk ditabung. Dari tabungan keuntungan itu nantinya bisa digunakan untuk menjadi modal untuk mengembangkan usaha.
"Mending daripada ambil kredit mending nabung profit. Misal kita jualan dulu aja kecil-kecilan dengan modal yang ada. Ambil profit sehari Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, dikumpul dalam sebulan," jelas Dewa.
"Dari sini diputerin terus, sampai pada akhirnya profitnya gede," ungkapnya.
Maka dari itu, dia mengingatkan dalam memulai usaha carilah produk yang modalnya kecil namun perputaran uangnya bagus. Artinya, keuntungan bisa cepat didapatkan.
"Orientasinya cari usaha yang modalnya kecil, cari yang untungnya besar, dan cashflow bagus. Dalam artian dia nggak terlalu lama untungnya, nggak lama jadi duitnya," ujar Dewa.
"Kondisi pandemi sekarang cash is king, tapi di tengah resesi cashflow is king intinya ada duit sifatnya diputer lagi," sambungnya.
(ara/ara)