Ritel Ini Tutup Toko Tapi Penjualan Laris Manis, Kok Bisa?

Ritel Ini Tutup Toko Tapi Penjualan Laris Manis, Kok Bisa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 30 Sep 2020 16:50 WIB
Best Buy (reuteurs)
Foto: Best Buy (reuteurs)
Jakarta -

Perusahaan retail asal Amerika Serikat Best Buy Maret lalu sempat menutup 1.000 tokonya untuk menghindari penularan pandemi COVID-19. Best Buy mengalami kerugian akibat konsumennya beralih ke toko lain seperti Walmart dan Costco.

Kepala eksekutif Best Buy Corie Barry bergerak cepat. Dalam 48 jam, perusahaan mengubah penjualan ke pesanan online dan membuat pengambilan barang secara drive thru.

Dikutip dari CNN, Rabu (30/9/2020) perusahaan tersebut berhasil melampaui Amazon, sebab sudah meningkatkan penjualan online-nya. Strategi perusahaan juga dengan mencocokkan harga Amazon dan menawarkan pengiriman gratis untuk sebagian besar produk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjualan online akhirnya membuat penjualan melonjak pada Agustus lalu. Sekitar seperempat dari penjualan tahunan Best Buy senilai US$ 43 miliar setara Rp 643 triliun (kurs Rp 14.850) berasal dari online. Nilai itu lebih tinggi daripada Walmart, Costco, dan Target.

Tentu hal itu mempermudah perusahaan untuk cepat beradaptasi di situasi saat ini. Musim liburan Best Buy bereksperimen menggunakan 250 toko di seluruh negeri untuk mengirimkan lebih banyak pesanan online. Banyak dari toko ini memiliki gudang yang lebih besar.

ADVERTISEMENT

Produk yang laris manis di tengah pandemi di antaranya laptop hingga peralatan dapur. Mengingat saat ini bekerja dan sekolah dilakukan secara online dari rumah. Saat ini juga banyak orang lebih sering memasak di rumah. Produk dengan penjualan tinggi yakni Televisi, iPad, XBox, dan penjualan perangkat Nintendo juga meningkat karena konsumen mencari hiburan di rumah.

Penjualan pada Mei, Juni dan Juli meningkat 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dari 2,3%. Sejauh ini, Wall Street telah memberi penghargaan kepada Best Buy atas kemampuannya beradaptasi di tengah pandemi. Saham Best Buy telah naik sekitar 26% tahun ini, melampaui Walmart, Target dan Costco.

Pada 4 Mei, Best Buy mulai membuka sebagian besar toko kembali kepada pelanggan, tetapi mereka harus membuat janji secara online jika ingin masuk toko. Saat di toko, pelanggan harus berjarak enam kaki dari pekerja dan jika pembeli ingin mencoba gadget, karyawan Best Buy harus membersihkannya terlebih dahulu.

Penjualan meningkat setelah 15 Juni, ketika Best Buy telah membuka kembali 800 tokonya. Perusahaan melihat peningkatan pada peralatan besar seperti peralatan kesehatan dan kebugaran digital. Dalam tiga minggu terakhir per Agustus lalu penjualan naik sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.

Toko-toko yang dibuka kembali dan penjualan yang lebih kuat telah memungkinkan Best Buy untuk menarik kembali dua pertiga dari sekitar 51.000 karyawan Best Buy yang berhenti pada pertengahan April. Best Buy mengatakan pihaknya akan memanggil kembali sisanya untuk posisi musiman.

Meskipun penjualan Best Buy pada barang elektronik konsumen diproyeksikan meningkat pada liburan ini. Jika harus bertarung melawan Amazon, Walmart, Target, dan Costco sepertinya Best Buy akan rentan menurun karena tidak menjual bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga.

Demi meningkatkan penjualan online biaya pengeluaran Best Buy cukup tinggi. Mengingat sistem ini membutuhkan uang lebih mahal. Tingkat laba kotor Best Buy turun 1,2% menjadi 22,8% selama tiga bulan yang berakhir 1 Agustus, dibandingkan dengan tahun lalu.




(zlf/zlf)

Hide Ads