Indonesia dipastikan masuk jurang resesi. Bila sudah resesi, dampaknya tidak main-main.
Bahkan, Kementerian Keuangan sendiri meyakini angka pengangguran dan kemiskinan RI bakal naik signifikan saat Indonesia masuk jurang resesi. Sebab, perekonomian Indonesia saat ini sudah terdampak hebat dan diperkirakan pertumbuhannya akan terus negatif sampai akhir tahun. Hal ini dipastikan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
"Pengangguran dan juga angka kemiskinan diperkirakan akan naik cukup signifikan," ujar Irjen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumiyati dalam acara Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH secara virtual, Selasa (29/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 fakta ngerinya imbas resesi buat perekonomian RI:
1. Angka Pengangguran Nambah Hingga 5,23 Juta Orang
Resesi tentunya jadi cobaan berat bagi pebisnis. Agar bisa bertahan, otomatis pebisnis akan lakukan efisiensi pada pengeluaran perusahaannya. Hal itu dipastikan akan berimbas pada para pekerja. Angka pengangguran diyakini Sumiyati bisa melonjak hingga 5,23 juta orang.
"Pengangguran meningkat kurang lebih 4 juta-5,23 juta orang," kata Sumiyati.
Sebelumnya, menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah angka pengangguran sempat turun dari 7.050.000 orang menjadi 6.800.000. Namun sejak adanya pandemi COVID-19, jumlahnya malah balik naik lagi.
Berdasarkan data di Kementerian Ketenagakerjaan, total pekerja kena PHK maupun dirumahkan sejak adanya COVID-19 melonjak sebanyak 3,5 juta orang. Sehingga, bila dijumlah dengan total 6,8 juta tingkat pengangguran terbuka sebelumnya, maka total orang menganggur di Indonesia kini telah mencapai kurang lebih 10,3 juta.
Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]