Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo rayakan panen padi di lahan program olah tanah gratis seluas 8.000 hektare, di Gampong Tumbo Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Menurutnya Aceh Besar merupakan salah satu daerah lumbung pangan yang memiliki lahan padi seluas 29.000 hektare, dengan produktivitas mencapai 7,2 ton/hektare.
Bahkan dirinya meyakini di tengah kondisi kesulitan dunia yang berimbas pada berbagai sektor, Indonesia akan terus bangkit melalui sektor pertanian. Sebab kinerja ekspor pertanian di berbagai daerah termasuk Aceh Besar terus meningkat.
"Aceh memiliki potensi bagus, cuaca bagus, tanah bagus, ini modal Aceh menjadi lumbung pangan dan menuju kesejahteraan masyarakat," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan Anggota DPR RI Komisi IV Salim Fahri yang menilai angka pertumbuhan sektor pertanian terus naik dikala sektor lain turun. Sebagai informasi, PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan-II 2020 (q to q), sektor pertanian jug tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19% yoy.
Capaian tersebut ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni sebesar 9,23%. Fahri berharap Kementan terus mendukung Aceh menjadi lumbung pangan nasional.
"Sebabnya kinerja ekspor pertanian pada periode Agustus 2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 8,6% atau naik menjadi Rp 36,5 triliun dibanding periode yang sama pada tahun 2019 yang hanya Rp 32,6 triliun," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Besar Mawardi menambahkan pemerintah daerah telah melakukan upaya maksimal untuk mendorong produksi pangan di Aceh Besar yang memiliki 15 saluran irigasi. Dinas Pertanian bersama Kodam melakukan program pengolahan tanah gratis, dan saat ini telah mulai panen seluas 5000 hektar dan provitas 7,2 ton per hektar.
"Alhamdulilah hasil melimpah dan berhasil. Namun permasalahan hasil pertanian Aceh saat ini hasil produksinya masih dibawa ke Medan, dan setelah dikemas, dijual kembali ke Aceh. Hal ini dikarenakan keterbatasan alsintan RMU," jelasnya.
Di tempat sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebut Kementan terus mendorong tanam padi di semua wilayah. Sebagai informasi panen padi tahun 2019 sebesar 32.884 hektare dengan produksi padi 2019 sebesar 187.597 ton GKG atau setara 102.674 ton Beras dan provitas 2019 sebesar 5,70 ton/hektare.
"Saya harap semua bergerak bersama memanfaatkan potensi lahan untuk terus memproduksi pangan," kata Suwandi.
Diketahui, Kementan memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kementan pun memberikan stimulus ke Kabupaten Aceh Besar dengan bantuan ke petani dengan Total bantuan Kementan tahun 2020 sebesar Rp 6,3 miliar.
(ega/hns)