Jakarta -
Segaf Alatas (19) dan Haikal (17) tengah berjibaku bertempur di medan perang yang bernama Mobile Legends Bang Bang (MLBB). Berjam-jam pandangan mereka fokus menatap layar HP dengan satu tujuan memenangkan pertempuran.
Bagi orang sekitar melihat kedua pemuda itu tampak seperti tengah membuang-buang waktu yang berharga. Padahal sebaliknya, justru mereka tengah berkejaran dengan tenggat waktu demi meraih pundi-pundi rupiah. Mereka adalah joki game online.
Segaf dan Haikal adalah dua remaja yang sebelumnya tak saling mengenal. Segaf tinggal di Surabaya, sedangkan Haikal di Jakarta. Keduanya pertama kali bertemu di medan MLBB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awalnya ketemu pas main Mobile Legend, ketemu di dalam game. Habis itu kita sering main bareng, terus lama-lama kepikiran kita ngabisin banyak uang, skill udah mumpuni sudah di atas rata-rata. Kita kepikiran apa yang bisa ngehasilin uang dari game ini, ya akhirnya kepikiran kita buka jasa, jual skill," terang Segaf saat berbincang dengan detikcom.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk menghasilkan uang dalam game online, seperti menjadi pro player dan bergabung dengan tim untuk mengikuti kejuaraan, atau menjadi Youtuber game yang sudah menjamur. Tapi keduanya lebih memilih untuk menjadi joki.
Akhirnya kedua remaja ini membuat akun @jokimlbb_jakarta pada 2017. Saat itu akunnya sepi, tidak ada satupun orderan yang masuk. Ya maklum, bisnis jasa sangat bergantung pada kepercayaan. Satu-satunya yang bisa membuat yakin klien adalah testimoni dari pengguna jasa sebelumnya.
Keduanya juga memutuskan untuk memasang iklan di beberapa akun official Mobile Legend dengan biaya Rp 100-250 ribu per posting. Selain itu mereka juga membuat testimoni palsu, seolah-olah sudah ada yang menggunakan jasanya.
Awalnya mereka melayani kliennya secara bergantian, maklum mereka berdua masih sekolah di kotanya masing-masing. Meskipun saat ini Segaf baru masuk kuliah.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Seiring semakin banyaknya testimoni, klien yang datang semakin banyak. Bahkan terpaksa harus main game saat sekolah karena dikejar tenggat waktu. Tapi itu juga melihat situasi, mereka mengaku pendidikan tetap yang utama.
Mereka juga sering kena omel dari orangtuanya karena dianggap terlalu sering main game. Tapi ketika tahu lewat game itu menghasilkan, orangtua mereka kini mendukung.
Bahkan saat masa pandemi ketika banyak orang mengeluhkan kehilangan pemasukan, dua remaja ini justru sedang nyayur. Biasanya per hari klien yang masuk hanya 1-2 orang, tapi saat pandemi melonjak menjadi 15 orang bahkan sempat mencapai 38 klien dalam 1 hari.
Di masa pandemi ini omzet keduanya bisa mencapai Rp 60-80 juta. Pendapatan itu setelah dibagi-bagi ke worker, masing-masing mereka berdua mengantongi pemasukan bersih sekitar Rp 10-15 juta per bulan
Segaf dan Haikal memang kini mempekerjakan joki lainnya, mereka menyebutnya sebagai worker. Sistemnya bagi hasil, worker bisa mendapatkan 50-70%, tergantung misi dan target level yang harus dikerjakan.
Nah worker-worker itu mereka lagi-lagi mereka temukan saat di dalam game. Ketika bertemu kawan atau lawan yang mumpuni mereka tawari pekerjaan menjadi joki. Hingga saat ini ada sekitar 35 orang worker yang mereka pekerjakan.
Salah satu joki yang bekerja menjadi worker mereka adalah Ravicky Mahrur. Remaja yang masih duduk di bangku kelas XI SMK itu sudah menjadi worker @jokimlbb_jakarta sejak 2018.
Ravicky tinggal Tulungagung, dia mengaku direkrut saat bertemu dalam game MLBB. Haikal dan Segaf terpincut dengan keahlian Ravicky.
"Jadi awalnya ketemu main di rank, terus jadi friend list di game. Si Haikal nawarin, joki bisa dapet 50%-70%. Tergantung targetnya kenaikan levelnya juga," tuturnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Ravicky biasanya bisa mengantongi uang Rp 700 ribu per minggu dari orderan yang diberikan Haikal dan Segaf. Tapi selama pandemi akun yang dia kerjakan melonjak 2 kali lipat, dia bisa mengantongi Rp 1,5 juta per minggu untuk mengerjakan 10-20 akun.
Tidak hanya itu, Ravicky juga secara pribadi membuka jasa joki game di luar @jokimlbb_jakarta. Dari klien pribadinya dia bisa mengantongi pendapatan Rp 1 jutaan per minggunya. Jika dihitung setiap bulan dia bisa mengantongi Rp 5-7 jutaan.
"Gede pemasukan, tapi ya harus main dari bangun tidur sampai subuh, istirahat cuma buat makan sama mandi doang. Tapi itu kalau orderan lagi banyak, yaudahlah gas aja," ucapnya.
Ravicky juga mengaku sering kewalahan menangani klien yang masuk. Sampai akhirnya dia juga melempar pekerjaan itu ke temannya yang juga mumpuni dalam game MLBB maupun PUBG Mobile. Ini kembali jadi bukti, bisnis jasa joki game online makin subur.
"Jadi lumayan pemasukan, kalau ditanya buat apa ya buat jajan-jajan aja. Sisanya ditabung. Tapi kadang juga masih minta ke orang tua," akunya.
Ada juga Andika Fanni Setiawan yang membuka jasa joki game online secara mandiri. Andika baru menjalani profesi sebagai joki game online selama 1 tahun. Dia masih menawarkan jasanya sebagai joki lewat akun Ig pribadinya @andikafanni.
Menariknya, dia tidak seperti Haikal, Segaf dan Ravicky yang kesehariannya masih sekolah. Andika sebenarnya berprofesi sebagai atlet badminton. Dia sudah sering ikut kejuaran tingkat nasional.
Tapi kegemarannya bermain Mobile Legends membuatnya berpikir untuk mencoba peruntungan menjadi joki. Sebagai atlet, awalnya Andika ingin menjadi pro player Mobile Legends, namun dia menyadari kemampuannya belum sampai setinggi itu.
"Kalau jadi joki masih bisa mumpuni lah. Kalau mau jadi pro player win rate-nya juga harus bagus, akun harus bagus juga," tuturnya.
Meski begitu, Andika mengaku menikmati profesi sampingannya sebagai joki game online. Dia bisa mengantongi pemasukan mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1,2 juta per minggu.
Andika mengakui ada peningkatan klien selama masa pandemi COVID-19. Apalagi berbarengan juga pada saat masa reset season. Reset season sendiri merupakan kebijakan MLBB, di mana setiap kali dilakukan maka level seluruh pemain diturunkan.
"Jadi pas di awal season setelah reset, orderan auto meningkat. Ya belum tinggi juga pemasukannya, karena saya atlet badminton juga. Joki Mobile Legends buat sampingan," akunya.
Andika mengaku masih memprioritaskan profesinya sebagai atlet badminton, pemasukannya masih lebih besar. Selain itu Andika juga menjalani profesi sebagai admin toko buah.
Meski joki game online hanya dia jadikan sebagai sampingan, Andika juga punya keinginan untuk membesarkan usahanya itu. Dalam waktu dekat dia ingin membuat akun Instagram khusus untuk bisnis joki gamenya itu.