Kesulitan Bayar Sewa Pesawat, Garuda Negosiasi dengan Lessor

Kesulitan Bayar Sewa Pesawat, Garuda Negosiasi dengan Lessor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 05 Okt 2020 11:45 WIB
Pesawat Garuda Indonesia rutin dibersihkan dengan disemprot disinfektan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Kesulitan membayar sewa pesawat menjadi masalah pelik maskapai nasional di tengah pandemi Corona. Bahkan, maskapai pelat merah Garuda Indonesia pun mengalaminya. Garuda setidaknya memiliki 31 perjanjian pesawat dengan perusahaan penyewa alias lessor.

Mereka mengaku saat ini sedang melakukan negosiasi komersial dengan para lessor untuk mendapatkan kesepakatan soal keringanan sewa pesawat. Namun, Garuda enggan menyebutkan secara rinci seperti apa proses negosiasinya.

"Dapat kami sampaikan bahwa saat ini perseroan masih terus melakukan negosiasi komersial dengan lessor. Adapun diskusi dalam upaya negosiasi tersebut berlangsung dengan baik," ujar Garuda dikutip detikcom dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Minggu (4/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negosiasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan terbaik untuk lessor maupun perseroan terkait dengan perjanjian-perjanjian sewa pesawat, dan penyelesaian atas kewajiban perseroan terhadap lessor khususnya di masa pandemi ini," lanjut keterangan tersebut.

Negosiasi ini juga dilakukan Garuda demi mencapai kesepakatan di luar jalur hukum. Sebelumnya, grup penerbangan Lion Air sempat terkena gugatan karena masalah sewa pesawat.

ADVERTISEMENT

"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa perseroan saat ini masih melakukan negosiasi secara langsung dengan lessor-lessor terkait untuk mencapai kesepakatan di luar pengadilan," tulis keterangan tersebut.

Garuda juga memastikan proses negosiasi yang dilakukan tak akan mempengaruhi operasional maskapai. Mereka memastikan operasional penerbangan tetap berjalan optimal.

"Dapat kami pastikan juga bahwa proses negosiasi yang dijalankan bersama lessor tidak berpengaruh pada operasional perseroan, dan kegiatan operasional perseroan tetap berjalan dengan optimal," tulis keterangan Garuda.

Sebelumnya, permasalahan sewa pesawat telah menyeret Lion Air Group masuk ke ranah hukum. Mereka digugat membayar tunggakan sewa pesawat oleh salah satu lessor di pengadilan London, Inggris.

Dari catatan detikcom, perusahaan penyewa pesawat Goshawk Aviation menggugat Lion Air pada pengadilan litigasi di London, Inggris. Mereka menuntut Lion Air membayar US$ 12,8 juta (Β£ 10 juta) atau sekitar Rp 189 miliar (kurs Rp 14.800).

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengaku gugatan itu dilayangkan karena Lion Air menunggak pembayaran sewa pesawat kepada Goshawk.

Dia mengatakan pihaknya terpaksa menunggak sewa pesawat karena armada yang dimiliki tak bisa diterbangkan, sehingga perusahaan tak bisa mendapatkan pemasukan. Pandemi Corona menurutnya jadi biang kerok pihaknya tak bisa menerbangkan pesawat.

"Iya memang benar gugatannya. Jadi karena kita terutang sewa pesawat," ungkap Edward kepada detikcom, Rabu malam (23/9/2020).


Hide Ads