Begini Cara Virus Corona Hajar Daya Beli Masyarakat

Begini Cara Virus Corona Hajar Daya Beli Masyarakat

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 05 Okt 2020 19:15 WIB
poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Masyarakat benar-benar dibuat tak berdaya beli akibat pandemi COVID-19. Kemampuan masyarakat untuk berbelanja benar-benar merosot akibat merebaknya virus Corona.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID- 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Raden Pardede menjelaskan bagaimana virus Corona membuat daya beli masyarakat menjadi rendah selama pandemi, salah satunya karena terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membuat masyarakat kehilangan pendapatan.

"Bagaimana penurunan pendapatan masyarakat itu, apa yang menjadi faktornya? Penurunan pendapatan masyarakat di saat pandemi itu, itu sebetulnya pendapatan masyarakat terjadi penurunan apakah akibat PHK," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin (5/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain PHK, mencari pekerjaan di kala pandemi juga sangat sulit karena perekonomian berjalan lambat karena merebaknya virus Corona. Otomatis banyak masyarakat yang tak punya penghasilan.

"Jadi kita tahu orang yang tidak bekerja itu makin banyak, atau jumlah orang yang tidak dapat pekerjaan yang sebelumnya dia sekolah dengan suasana sekarang ini tentu perusahaan-perusahaan akan sangat enggan sekali untuk merekrut orang bekerja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Belum lagi ada pekerja yang dirumahkan atau terkena pemotongan gaji karena perusahaan terdampak negatif oleh virus Corona. Bahkan tak hanya kelas pekerja, pelaku UMKM juga mengalami penurunan pendapatan di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Juga ada pengurangan pendapatan lain, pengurangan omzet usaha. Jadi para pedagang kaki lima atau UKM dan dunia usaha yang lebih besar mereka mengalami pengurangan omzet, pendapatan mereka berkurang," jelasnya.

Tak hanya daya beli, pandemi COVID-19 juga menyebabkan terjadinya penurunan kepercayaan masyarakat sehingga membuat mereka menunda belanja.

"Jadi sentimen daripada pebisnis, kepercayaan daripada konsumen juga menurun. Ini semua menggambarkan betapa dahsyatnya dampak daripada COVID-19 ini dan ujungnya terjadi penurunan daya beli yang direfleksikan dengan data-data termasuk oleh inflasi yang negatif atau kita sebutkan deflasi," tambahnya.




(toy/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads