.webp)
Federal Reserve, regulator perbankan AS akan mendenda Citibank sebesar US$ 400 juta setara Rp 5,8 triliun (kurs Rp 14.681/US$). Lantaran menurut Badan Pengawas Mata Uang (Office of the Comptroller of the Currency/OCC), sebuah lembaga di Kementerian Keuangan AS, ada cacatan serius dan berkepanjangan serta praktik yang tidak aman atau tidak sehat dalam manajemen risiko dan tata kelola data Citibank.
"OCC mengambil tindakan ini berdasarkan kegagalan bank sejak lama untuk menetapkan manajemen risiko yang efektif dan program tata kelola data dan pengendalian internal," kata badan itu dalam rilisnya dikutip dari CNN Business, Kamis (8/10/2020).
Hukuman itu datang sehubungan dengan tindakan penegakan hukum yang terpisah namun terkait oleh Dewan Federal Reserve (FR) terhadap perusahaan induk Citibank, Citigroup (C). Dewan Federal Reserve mengeluarkan perintah penghentian operasional perusahaan dan mewajibkan Citigroup untuk meningkatkan praktik manajemen risikonya, termasuk di bidang manajemen risiko kepatuhan, manajemen kualitas data, dan pengendalian internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Federal Reserve mencatat bahwa keputusan tersebut diambil setelah Citigroup gagal menangani kekhawatiran terkait manajemen risiko dan kontrol yang sudah diidentifikasi sejak 2013 dan 2015 lalu.
Citi mengatakan dalam sebuah pernyataannya hari Rabu (7/10) kemarin bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk menangani kekhawatiran para regulator tersebut.
"Citi memiliki proyek remediasi yang signifikan untuk memperkuat kontrol, infrastruktur, dan tata kelola kami. Proyek-proyek ini masing-masing multi-years (berkelanjutan) dan telah menerima investasi yang signifikan. Namun, meskipun kami telah membuat kemajuan di masing-masing bidang ini, kami menyadari bahwa peningkatan substansial masih diperlukan untuk memenuhi standar yang telah kami tetapkan untuk diri kami sendiri dan yang diharapkan oleh regulator kami. kami," terang Citigroup.
Bank ini menyampaikan pihaknya berencana untuk menginvestasikan lebih dari US$ 1 miliar tahun ini dalam manajemen risiko dan upaya pengendalian, dan telah mempekerjakan seorang kepala administrasi untuk memusatkan manajemen program dan memastikan penyelesaiannya.
Baca juga: Goldman Sachs Mau Pangkas 400 Karyawan |
(zlf/zlf)
