Sejumlah fasilitas PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dirusak oleh massa yang menolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja. Pihaknya mencatat kerugian sekitar Rp 55 miliar, jumlah itu membengkak dari yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp 45 miliar.
Direktur Utama TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya telah mendata halte-halte yang dirusak massa. Hingga kini, halte yang dirusak bertambah 2, sehingga menjadi 20 halte.
"(Rusak) 20 halte, estimasi kerugian Rp 55 milliar," kata Sardjono kepada detikcom, Jumat (9/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, TransJakarta tetap beroperasi normal hari ini.
"TransJakarta beroperasi normal," ujarnya.
Penumpang dapat menggunakan bahu jalan sebagai pengganti halte yang dirusak massa demo. TransJakarta yang beroperasi hari ini disebut menggunakan bis low entry sehingga memudahkan penumpang untuk keluar-masuk dari bahu jalan.
"Sedangkan jalur-jalur yang haltenya rusak akan dilayani point to point," imbuh Sardjono.