Lion Air Group selaku induk dari Malindo Air mengambil sikap tegas setelah salah satu pramugari di maskapai tersebut tertangkap menyelundupkan heroin ke Australia.
Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air Group telah menerapkan prosedur bagi seluruh karyawan terutama kru pesawat secara ketat.
"Kalau untuk air crew ada monitoring, pengawasan secara ketat. Itu meliputi aspek pertama ada pemeriksaan rutin terhadap karyawan termasuk air crew itu sendiri. Secara rutin dan berkala," tutur saat dihubungi detikcom, Jumat (9/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemeriksaan yang dimaksud juga terkait kesehatan. Perusahaan akan menindak jika kru pesawat kedapatan mengonsumsi obat terlarang.
Kedua, lanjut Danang, sebelum terbang, awak pesawat yang bertugas wajib menjalani pemeriksaan. Selain pemeriksaan keamanan juga dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Ketiga, Danang menegaskan, tidak ada jalur khusus di bandara bagi awak pesawat untuk masuk ke pesawat saat bertugas. Mereka harus melalui titik pemeriksaan yang ada di bandara.
"Jadi semua karyawan itu termasuk awak pesawat sebelum masuk pesawat harus melewati security check point yang ada di bandara. Kalau mengenai kelolosan ya pramugari itu saya belum tahu. Tapi yang jelas seluruh kru harus melalui pos pemeriksaan, sebagaimana ketentuan operasional penerbangan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan seorang pramugari Malindo Air yang menyelundupkan heroin senilai jutaan dolar ke Australia melalui pakaian dalamnya.
Zailee Zainal (40) mendapat hukuman penjara selama sembilan tahun enam bulan karena perannya dalam sebuah operasi canggih, sebelum ditangkap oleh Petugas Perbatasan Australia tahun lalu.
(das/ara)