Harta Orang Tajir India Melonjak di Tengah Pandemi, Ini Datanya

Harta Orang Tajir India Melonjak di Tengah Pandemi, Ini Datanya

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 09 Okt 2020 23:00 WIB
Mukesh Ambani, India
Foto: Reuters: Mukesh Ambani
Jakarta -

India menjadi salah satu negara dengan kasus positif Corona (COVID-19) tertinggi di dunia. Kondisi ini turut mempengaruhi laju perekonomian negara asal Shah Rukh Khan itu

Namun ternyata, di balik gempuran Corona, ada keuntungan yang diraup para pengusaha kaya India. Bahkan, menurut catatan Forbes, dikutip Jumat (9/10/2020), harta gabungan dari separuh daftar 100 orang terkaya India naik 14% atau mencapai US$ 517,5 miliar atau sekitar Rp 7.591 triliun (kurs Rp 14.669).

Lebih dari setengah dari peningkatan itu berasal dari satu orang, yakni Mukesh Ambani. Orang terkaya nomor 1 di India, dan urutan ke-21 di dunia itu telah memperoleh kekayaan tambahan sebesar US$ 37,3 miliar atau sekitar Rp 547 triliun untuk yang ke-13 kalinya. Secara total, kekayaan bersihnya mencapai US$ 88,7 miliar atau sekitar Rp 1.301 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekayaannya melonjak karena nilai saham perusahaan miliknya, Reliance Industries juga meroket. Faktornya ialah peluncuran Jio Platforms, perusahaan telekomunikasi yang telah berkembang pesat karena disuntik modal oleh investor terkemuka seperti Facebook dan Google. Investor sekarang mengincar Reliance Retail, yang telah mengumpulkan lebih dari US$ 5 miliar atau sekitar Rp 73,3 triliun, dan baru-baru ini melakukan akuisisi besar-besaran.

Penyumbang lonjakan harta gabungan terbesar kedua adalah Gautam Adani. Kekayaan raja infrastruktur itu telah meningkat 61% menjadi US$ 25,2 miliar atau sekitar Rp 369 triliun.

ADVERTISEMENT

Meski pandemi menyerang sektor penerbangan, namun Adani dengan ambisinya tetap ingin menjadi raja bandara India, dengan mengakuisisi 74% saham di bandara Mumbai, bandara tersibuk kedua di negara itu.

Penyumbang selanjutnya adalah pengusaha kakap di bidang teknologi Shiv Nadar. Kekayaan bos dari HCL Technologies itu naik 0,67% menjadi US$ 21,5 miliar atau sekitar Rp 315 triliun karena saham-saham teknologi melonjak selama pandemi.

Kemudian, posisi penyumbang kekayaan terbesar ke-4 ialah Cyrus Poonawalla. Kekayaannya naik 26% menjadi US$ 11,5 miliar menjadi Rp 168 triliun di tengah pandemi. Harta bos Serum Institute of India itu naik setelah putranya, Adar memproduksi vaksin COVID-19. Ia juga memproduksi obat COVID-19, yang menyebabkan saham perusahaannya melonjak.

Sementara itu, penyumbang persentase naiknya harta gabungan terbesar adalah Kiran Mazumdar-Shaw. Harta wanita berusia 67 tahun itu hampir naik dua kali lipat atau hampir 50% menjadi US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 67,4 triliun. Kekayaan itu diperolehnya karena Biocon akan memulai uji coba fase 4 kandidat vaksin COVID-19.

(hns/hns)

Hide Ads