.webp)
Pekan lalu rangkaian gelombang aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja berlangsung beberapa hari. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengingatkan aksi demo itu berpotensi menimbulkan klaster baru.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas dengan Jokowi dan para menteri lainnya.
"Kemudian juga tadi arahan bapak Presiden bahwa perlu diingatkan kepada masyarakat bahwa sekarang situasinya masih dalam pandemic COVID-19, sehingga tentu kegiatan-kegiatan unjuk rasa itu diharapkan tidak membawa klaster demo baru," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyampaikan pesan dari Jokowi, Airlangga mengingatkan agar masyarakat tepat sadar bahwa saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, sehingga diharapkan masyarakat tidak melanggar protokol kesehatan termasuk tidak berkerumun seperti dalam aksi unjuk rasa.
"Sehingga itu yang diingatkan oleh pemerintah bahwa dalam situasi COVID ini kita harus tetap menjalankan apa yang selalu disampaikan oleh satgas BNPB, yaitu kita harus menjaga jarak memakai masker dan sering mencuci tangan dan sekali lagi kegiatan kegiatan demo atau unjuk rasa jangan menjadi klaster pandemic baru," tutupnya.
Baca juga: Ada Sponsor di Balik Demo Tolak Omnibus Law? |
Sementara, hari ini massa Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Mereka mendesak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut UU Cipta Kerja (Ciptaker).
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (12/10/2020) pukul 11.01 WIB, massa KSBSI sudah berada di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan gedung Sapta Pesona. Dua mobil pengeras suara mereka kerahkan.
(das/ara)
