Pemulihan Ekonomi atau Kesehatan yang Jadi Prioritas Pemerintah?

Pemulihan Ekonomi atau Kesehatan yang Jadi Prioritas Pemerintah?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 13 Okt 2020 08:30 WIB
Budi Gunadi Sadikin
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan demi menekan dampak pandemi Corona yang terjadi sejak kuartal I 2020 ke perekonomian Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penyaluran stimulus untuk masyarakat berpendapatan rendah, bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah hingga bantuan untuk korporasi.

Bantuan ini diharapkan bisa menolong Indonesia agar tak terperosok masuk ke jurang resesi. Sebenarnya prioritas utama pemerintah apa ya? Kesehatan atau ekonomi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita selengkapnya:

Ketua Satgas Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan krisis yang dialami oleh Indonesia ini memang disebabkan oleh masalah kesehatan.

ADVERTISEMENT

Dia menyebutkan sebaik apapun langkah yang dilakukan untuk perekonomian. Jika tidak diimbangi dengan perbaikan di sektor kesehatan masalahnya tidak akan selesai.

"Sehebat apapun yang kita lakukan di sektor ekonomi, kalau kesehatannya tidak beres, tidak akan selesai masalahnya di perekonomian," kata Budi dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin (12/10/2020).

Budi mengungkapkan Satgas Program PEN ini bertujuan untuk menahan tekanan akibat dampak pandemi Corona ke ekonomi nasional. Selama roda perekonomian belum berputar secara normal.

Rakyat Indonesia yang berpendapatan kecil dibantu oleh pemerintah, lalu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang paling banyak menyerap tenaga kerja yang paling besar perannya di perekonomian nasional.

"Itu sebabnya dua sektor ini sangat diperhatikan. Presiden jelas menyebut jika fokusnya di kesehatan. Selama kesehatannya belum selesai dan orang golongan menengah spending-nya terbatas karena belum punya rasa aman, masih takut, mereka tidak bisa keluar rumah, maka ekonomi tidak akan jalan," jelas dia.

Program Prioritas

Menurut Budi untuk mengatasi hal ini dibutuhkan kebijakan yang berbeda namun tetap prioritas ke kesehatan masyarakat. Ada 6 program utama yang dimiliki pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi ke ekonomi.

Mulai dari program kesehatan, program insentif usaha dalam bentuk pajak, perlindungan sosial, UMKM dan program terkait sektoral di Kementerian Lembaga atau Pemda hingga pembiayaan korporasi.

Budi menyebut dengan program ini diharapkan ekonomi Indonesia tidak terperosok terlalu dalam. Dia mencontohkan total ekonomi Indonesia sekitar US$ 1 triliun dikalikan kurs rupiah saat ini Rp 14.500. Artinya ada sekitar Rp 14.500 triliun dan dibagi 4 kuartal menjadi sebesar Rp 3.625 triliun.

"Kemarin kan minusnya 5,2%, jadi kalau dikali 0,052 kira-kira didapat Rp 188 triliun kebutuhannya. Kalau bisa naikin Rp 188 triliun ini Insya Allah tidak jatuh lebih dalam lagi lumayan bisa jadi bemper," kata dia.

Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini dari konsumsi, belanja pemerintah, ekspor dan impor hingga modal investor.

"Sekarang kan yang jalan hanya belanja pemerintah, kalau kita bisa kontribusi Rp 200 triliun sudah oke. Nah apakah itu akan membuat kuartal 3 ekonominya nol atau minus atau bahkan positif kita tidak tahu. Ada juga dinamika lain di luar, tapi setidaknya kita sudah berusaha semaksimal mungkin dengan menyalurkan anggaran secepat-cepatnya supaya bisa membaik," jelas dia.


Hide Ads