Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ada tiga agenda konkret yang akan dilakukan untuk mengatasi lebih dari 100 hektare lahan pertanian terdampak banjir di Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Ini akan dilakukan bersama pemerintah daerah agar petani bisa segera bangkit.
"Agenda yang darurat, kita harus segera bersihkan lahan pertanian yang terdampak, kita perbaiki pematangnya. Agenda kedua kita dorong agar petani dapat segera tanam, kita dukung dengan sarana produksi yang memadai, benih, pupuk dan alsintan," ucap Syahrul dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).
Saat berbincang dengan petani korban banjir di Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Senin (12/10) itu, Syahrul melanjutkan agenda konkrit berikutnya adalah memperbaiki irigasi yang rusak. Dalam jangka panjang ia berharap para petani di wilayah tersebut dapat segera bangkit dan membentuk korporasi pertani agar usaha tani dapat berjalan maksimal dan kesejahteraan petani meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mentan: Ketahanan Pangan di Sukabumi Baik |
"Baru nanti agenda menengahnya kita perbaiki dulu irigasi-irigasi, kita sikapi ini sampai dengan tiga bulan ke depan. Dalam jangka panjang kita dorong korporasi petani, semoga perbaikan-perbaikan ini dapat memberi dampak lebih bagi petani," terang Syahrul.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, untuk Kecamatan Cicurug, setidaknya terdapat 109 hektare lahan sawah yang perlu untuk direvitalisasi, dengan 104 hektare lahan di antaranya terdampak puso. Dari hasil rekapitulasi dinas setempat, dibutuhkan bantuan pascabanjir berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pipanisasi, pompanisasi dan dam parit.
Sementara itu, salah satu petani di Kecamatan Cicurug, Asep Asyaro, yang juga Ketua Kelompok Tani Harapan Maju, menyambut baik kehadiran dan bantuan yang diberikan Kementan. Ia mengatakan banyak areal sawah di wilayahnya yang tertutup bongkahan batu dan pasir yang terbawa akibat banjir bandang yang cukup besar.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kehadiran pak Menteri, semoga kami bisa segera melakukan aktivitas bertani kembali, karena pascabanjir ini, areal sawah kami tidak hanya dipenuhi pasir, tapi bebatuan, di kesempatan ini kami juga mohon agar bisa dibantu pupuk pak," ungkap Asep.
(akn/hns)