Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) mengungkapkan pandemi COVID-19 yang sudah terjadi sejak Maret tahun ini membuat galau pelaku usaha mal. Pasalnya, total kunjungan dan penjualan tidak berjalan seimbang.
Wakil Ketua Umum DPP APPBI, Alhonzus Widjaja mengatakan COVID-19 membuat masyarakat lebih berhati-hati untuk melakukan transaksi di luar rumah khususnya mendatangi pusat perbelanjaan.
"Tantangan yang paling berat, kehati-hatian masyarakat, ini terjadi di level menengah atas, karena awareness lebih tinggi," kata Alphonzus dalam webinar MarkPlus, Jumat (16/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus pusat perbelanjaan kelas menengah atas, dia menceritakan total jumlah kunjungan menurun 50% dari kondisi normal sebelum COVID-19. Namun, secara nilai transaksi masih lebih besar dibandingkan dengan pusat perbelanjaan yang menengah bawah.
"Kalau menengah bawah kunjungan lebih tinggi tetapi daya belinya bermasalah. Kesimpulannya semua tingkat pusat perbelanjaan bermasalah," tegas dia.
Tidak hanya itu, Alphonzus mengatakan pandemi COVID-19 juga menjadi salah satu penyebab pusat perbelanjaan atau mal di tanah air mencetak sejarah, yaitu menutup operasi selama tiga bulan sejak pandemi diumumkan pada Maret 2020.
"Jadi memang pandemi ini sejak Maret COVID-19 masuk ke Indonesia mencatat sejarah buat shopping center, belum pernah selama ini pusat perbelanjaan tutup 3 bulan lebih," ungkapnya.