Onny mengungkapkan penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai merah sebesar 0,08%.
"Bawang merah juga menyumbang inflasi 0,02% secara bulanan, minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing 0,01%," kata Onny dalam siaran pers, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: BPS: September Deflasi 0,05% |
Dia menyebutkan komoditas yang menyumbang deflasi adalah telur ayam ras -0,05%, beras, dan emas perhiasan masing-masing -0,01%. Selain inflasi, BI pada Jumat mencatat rupiah dibuka pada level Rp 14.650 per dolar AS dan yield SBN 10 tahun turun pada 6,72%. Sedangkan untuk premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke 96,26 bps per 15 Oktober dibandingkan periode 9 Oktober 91,37.
Lalu berdasarkan data transaksi 12-15 Oktober 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 4,77 triliun dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 4,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 0,097 triliun.
"Berdasarkan data setlemen selama 2020 year to date, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp 166,82 triliun," jelas Onny.
Onny menyampaikan bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. (kil/ara)