Pandemi COVID-19 membuat orang-orang menahan kegiatan belanja. Selain karena memang khawatir dengan kondisi ekonomi, orang-orang juga terbatasi ruang geraknya.
Kondisi ini turut mengganggu roda perekonomian nasional. Apalagi untuk orang kaya yang lebih memilih untuk menyimpan uang dibandingkan belanja membuat roda ekonomi lesu.
Perbankan mengalami ketidakseimbangan, pasalnya dana pihak ketiga (DPK) di perbankan semakin hari semakin banyak dan pertumbuhan kredit sangat rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penabung terus meningkat pesat, terutama untuk simpanan yang dalam jumlah besar.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengungkapkan secara industri, DPK perbankan tahun ini bisa tumbuh di atas 8%, padahal kredit maksimal hanya 1,5%.
Menurut Andry peningkatan DPK ini karena nasabah menengah ke atas terus menyimpan uangnya di bank.
Andry mencatat untuk tabungan di atas Rp 5 miliar saja hingga hari ini sudah naik menjadi Rp 373 triliun. Angka itu meningkat lebih dari 3 kali lipat dari tahun lalu.
"Di Agustus saja penabung di atas Rp 5 miliar itu sudah naik Rp 373 triliun year to date. Jadi kalau dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu hanya Rp 115 triliun. Kalau dibandingkan full 2018 dan 2019 itu hanya Rp 130 dan Rp 162 triliun," tuturnya.
Menurut data Andry, penabung di atas Rp 5 miliar itu berasal dari kategori nasabah institusi dan individu. Bahkan untuk disepanjang Agustus saja jumlah penabung kategori itu meningkat Rp 149 triliun.
Meningkatnya tabungan para miliarder itu mengindikasikan bahwa masyarakat menengah ke atas saat ini lebih memilih untuk mengamankan uangnya. Mereka masih khawatir untuk membelanjakan uangnya.
Mengutip riset Lifepal.co.id disebutkan jika kenaikan jumlah simpanan di bank umum melebihi rata-rata Maret dan Agustus 2020.
"Peningkatan jumlah simpanan pada Agustus 2020 mencapai 11,28%, lebih tinggi dari kenaikan bulan yang sama tahun 2017 sebesar 9,92%, 2018 6,63% dan 2018 7,57%," tulis riset tersebut, dikutip Rabu (14/10/2020).
Kemudian saat pandemi, walaupun 7days reverse repo rate sebesar 4,39% simpanan justru melonjak 11,28%.