Indonesia hampir pasti mengalami resesi. Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 diperkirakan masih minus karena ruang gerak ekonomi yang belum begitu pulih.
Pada kuartal II-2020, ekonomi Indonesia minus 5,32%. Ekonomi di kuartal III-2020 juga diperkirakan masih minus tapi tidak sedalam kuartal sebelumnya.
Namun, perkiraan itu tidak cukup kuat memperkirakan Indonesia akan mengalami resesi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi kunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNBC Indonesia, pada September 2020, nilai ekspor Indonesia tercatat US$ 14,01 miliar atau turun 0,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Sepanjang kuartal III-2020, ekspor selalu tumbuh negatif. Artinya, bisa dipastikan kontribusi ekspor dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) bukannya positif malah mengurangi.
Ekspor adalah penyumbang terbesar ketiga dalam PDB dari sisi pengeluaran, di bawah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi. Dalam 10 tahun terakhir, sumbangsih ekspor kepada PDB rata-rata adalah 18,36%.
Kemudian impor. Pada September 2020, nilai impor adalah US$ 11,57 miliar. Anjlok 18,88% YoY. Seperti halnya ekspor, impor juga selalu membukukan kontraksi (pertumbuhan negatif) pada kuartal III-2020.
Berdasarkan penggunaan, bahan baku/penolong, barang modal, dan barang konsumsi masih turun. Kontraksi ketiganya masing-masing 18,96% YoY, 17,72% YoY, dan 20,38% YoY.
Penurunan impor juga akan berdampak negatif terhadap PDB karena sebagian besar impor Indonesia adalah bahan baku/penolong dan barang modal yang digunakan untuk produksi industri dalam negeri.
"Impor bahan baku dan barang modal akan berpengaruh positif terhadap geliat industri dalam negeri. Kita masih perlu waktu menuju recovery," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Industri adalah penyumbang nomor satu dalam pembentukan PDB dari sisi lapangan usaha. Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata kontribusi industri pengolahan kepada PDB mencapai 20,86%.
Oleh karena itu, meski data resmi baru dirilis 5 November mendatang, PDB Indonesia boleh dikata mengalami kontraksi pada kuartal III-2020. Kementerian Keuangan dalam proyeksi terbaru memperkirakan ekonomi pada Juli-September 2020 terkontraksi 1-2,9%.
Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah menyusut 5,32%. Jadi Indonesia sudah mengalami kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun, yang merupakan definisi dari resesi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.