Perusahaan induk Malaysia Airlines masih mengadakan negosiasi dengan lessor dan kreditor mengenai rencana restrukturisasi (utang) untuk menjaga maskapainya tetap hidup. Akan tetapi, pembicaraan restrukturisasi ini bakal berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, menurut sebuah memo pimpinan Malaysia Airlines kepada stafnya yang tersebar ke media.
"Negosiasi masih berlangsung dan memakan waktu lebih lama dari jadwal yang direncanakan, tetapi kami mendapatkan daya tarik yang menggembirakan dari lessor dan kreditor sejauh ini," kata CEO Malaysia Airlines dan Group CEO dari induk Malaysia Aviation Group (MAG) Izham Ismail, dilansir dari Reuters, Sabtu (17/10/2020).
MAG mengatakan dalam sebuah email bahwa pihaknya kini tengah melanjutkan diskusi dengan kreditor tentang rencana restrukturisasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, maskapai nasional Malaysia ini telah berjuang untuk pulih dari dua tragedi pada 2014 lalu, yaitu hilangnya penerbangan MH370 secara misterius dan penembakan pesawat MH17 di atas Ukraina Timur.
Sejak tahun lalu, Malaysia mencari mitra strategis untuk maskapainya yang dilanda biaya operasional tinggi tersebut. Salah seorang sumber mengatakan, maskapai berencana menegosiasikan diskon dengan lessor hingga 75% melalui rencana restrukturisasi yang ingin diterapkan melalui proses pengadilan Inggris.
Permintaan restrukturisasi itu disampaikan MAG dalam surat resmi yang membuat para lessor terkejut. "Lessor sudah tertekan dengan situasi pasar sekarang dan apa yang diminta Malaysia Airlines tidak bisa dilakukan," kata seorang sumber dari perbankan, seperti dilansir dari Reuters.
(hns/hns)