Alibaba Akuisisi Supermarket Miliarder Prancis Rp 53 T

Alibaba Akuisisi Supermarket Miliarder Prancis Rp 53 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 19 Okt 2020 12:17 WIB
Markas Alibaba
Foto: Adi Fida Rahman/detikinet
Jakarta -

Raksasa e-commerce China, Alibaba Group mengakuisisi supermarket terbesar China, Sun Art Retail dari keluarga miliarder Prancis, Mulliez. Alibaba merogoh US$ 3,6 miliar setara Rp 53 triliun (kurs Rp 14.740).

Dikutip dari SCMP, Senin (19/10/2020) transaksi itu membuat Alibaba memiliki saham Sun Art sebesar 72%. Dana itu juga otomatis akan membeli 70,9% saham di A-RT Retail Holdings, yang memiliki 51% Sun Art. Perlu diketahui A-RT Retail dikendalikan oleh Auchan Holding S.A, unit investasi keluarga Mulliez.

Transaksi itu juga menjadikan Alibaba makin berjaya sebagai e-commerce di pandemi COVID-19 yang metransformasikan belanja offline menjadi online. Operator Auchan dan RT-Mart, Sun Art memiliki 484 gerai di seluruh China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua toko fisik Sun Art telah diintegrasikan ke dalam platform Alibaba, menyediakan pengiriman on-demand satu jam dan setengah hari melalui kolaborasi Alibaba dengan layanan pengiriman makanan online Ele.me dan Cainiao.

Hari ini saham Sun Art melonjak 26% setelah kabar akuisisi Alibaba tersebar. Sedangkan saham Alibaba melonjak 1,56% menjadi HK$ 298,60. Saham Sun Art sebelumnya sempat melonjak 40% menjadi HK$ 13,24 pada Juni lalu dan Jumat pekan lalu anjlok 40% menjadi HK$ 7,93.

ADVERTISEMENT

Sun Art, Agustus lalu melaporkan lonjakan 17% pada laba semester pertama menjadi 2,1 miliar yuan. Peningkatan itu berkat pertumbuhan permintaan belanja online. Pendapatan juga meningkat 5% menjadi 53,2 miliar yuan.

Pandemi telah mempercepat transformasi untuk berbelanja online, dan meningkatkan persaingan di antara penyedia bahan makanan online. Saat ini Sun Art berencana fokus pada pembukaan toko yang lebih kecil dan berbasis komunitas. Toko yang akan dibuka sebanyak 30 toko mini, 10 hypermarket, dan dua sampai tiga supermarket.

Menurut data Euromonitor pada 2019 penjualan supermarket offline dan industri hypermarket China mencapai 4,7 triliun yuan (Rp 10.300 triliun), menyumbang sekitar setengah dari keseluruhan penjualan grosir.

Biro Statistik Nasional China melaporkan penjualan bahan makanan online berkembang pesat tahun ini di China. Penjualan makanan online melonjak 35% dalam delapan bulan pertama tahun 2020. Secara keseluruhan, penjualan ritel online tumbuh 10% menjadi 7 triliun yuan (Rp 15.300 triliun) selama periode tersebut.

Tren belanja online telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, serentetan pedagang asing telah berjuang untuk menemukan kesuksesan di pasar China. Namun sebagian besar keluar dari China karena kalah bersaing.

Jaringan supermarket Inggris Tesco meninggalkan China awal tahun ini, menyusul pengecer Jerman Metro. Penjual kelontong asal Prancis, Carrefour melepas tokonya ke pengecer China Suning.com pada 2019.




(ara/ara)

Hide Ads