British Exit (Brexit) atau dikenal dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) kemungkinan dicapai tanpa kesepakatan. Pembicaraan antara Inggris dan UE pekan lalu tentang kesepakatan perdagangan berakhir buntu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tidak ada gunanya melanjutkan diskusi dengan UE. Pihaknya sedang bersiap untuk keluar tanpa kesepakatan perdagangan. Lain halnya dengan Menteri Senior Michael Gove, yang mengatakan bahwa pintu masih terbuka untuk melanjutkan pembicaraan.
Johnson dan Gove akan mengadakan pembicaraan lewat telepon dengan para pemimpin minggu ini. Sementara 200.000 pedagang akan menerima surat yang menetapkan aturan bea cukai dan pajak baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan salah, ada perubahan yang datang hanya dalam 75 hari dan waktu hampir habis bagi bisnis untuk bertindak," kata Gove dikutip dari Reuters, Senin (19/10/2020).
Kamar Dagang Inggris mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas kurangnya persiapan di sektor bisnis.
"Menghadapi ancaman tiga kali lipat dari meningkatnya kembali virus Corona, tidak mengherankan bisnis sedang berjuang untuk bertahan. Banyak perusahaan akan bosan dengan sikap dan tenggat waktu, sementara yang lain masih bergulat dengan tantangan mendasar sebagai akibat dari pandemi," ucap Direktur Jenderal BCC Adam Marshall.
Dia mengatakan masih mungkin untuk terjalinnya kesepakatan. "Banyak hal yang dapat berubah untuk bisnis di akhir tahun, tetapi kesepakatan akan memberikan kejelasan lebih kepada perusahaan sehingga mereka dapat merencanakan dan menyesuaikan," katanya.