Setahun Jokowi-Ma'ruf: Ekonomi RI Dihantui Resesi

Setahun Jokowi-Ma'ruf: Ekonomi RI Dihantui Resesi

Tim Detikcom - detikFinance
Selasa, 20 Okt 2020 11:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)membuka SIdang Kabinet Paripurna (SKP) perdana di Tahun 2020, yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Foto: Rengga Sancaya

1. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani memastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan pada September tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan melakukan pembaruan proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%.

"Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal III," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa (22/9/2020).

ADVERTISEMENT

"Dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa mendekati 0 atau positif," jelasnya.


2. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF)

Kepala BKF Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia sudah resesi. Bahkan dirinya menyebut resesi sudah terjadi sejak awal kuartal I-2020. Pasalnya, ekonomi dalam negeri sudah mengalami penurunan.

Dia menyebut, ekonomi Indonesia biasanya berada di kisaran 5%. Sementara realisasi di kuartal I tahun ini hanya 2,97%. Penurunan terus berlanjut ke kuartal II yang realisasinya minus 5,32%. Dengan begitu dirinya menyebut Indonesia sudah resesi.

"Kalau resesi, ya tahun ini sudah," kata Febrio dalam video conference, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Dia menyebut resesi menandakan perlambatan aktivitas ekonomi secara berkepanjangan. Febrio menyebut, Kementerian Keuangan juga sudah mengeluarkan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III yaitu di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%.

Lebih lanjut Febrio mengatakan, sepanjang tahun 2020 pun ekonomi Indonesia berada di zona negatif. Pihaknya memproyeksikan ekonomi Tanah Air di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6% di sepanjang tahun 2020.

"Kalau tadinya kita lihat di kuartal I sudah turun, kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang kita lihat kuartal II melemah, kuartal III melemah. Ternyata kuartal I sudah terjadi perlambatan dan berkelanjutan. Tahun ini sudah jelas resesi," jelasnya.





Simak Video "Video Prabowo soal Ekonomi RI Tumbuh Pesat: Sebagian Rakyat Masih Miskin"
[Gambas:Video 20detik]

(upl/zlf)

Hide Ads