Rp 30 T dari Sri Mulyani Demi RI Melek Teknologi

Rp 30 T dari Sri Mulyani Demi RI Melek Teknologi

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 21 Okt 2020 12:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati pastikan ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.
Ilustrasi foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran investasi sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sekitar US$ 2 miliar atau nyaris Rp 30 triliun (kurs Rp 14.600).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan anggaran tersebut untuk mendorong reformasi termasuk digitalisasi dan inovasi di tahun 2021.

"Yang terpenting dalam investasi TIK untuk pengembangan sektor TIK, pemerintah memperluas dukungan anggaran kami menjadi US$ 2 miliar dari anggaran 2021," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara webinar Southeast Asia Development Symposium (SEADS), Rabu (21/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya anggaran investasi TIK di 2021, dikatakan Sri Mulyani sejalan dengan keputusan pemerintah yang melebarkan defisit fiskal di level 5,7% terhadap produk domestik bruto (PDB). Pelebaran defisit ini untuk memenuhi kebutuhan pemulihan ekonomi di tahun 2021.

"Tema besar kebijakan kami adalah mempercepat pemulihan ekonomi dari COVID-19 dan diperkuat terutama untuk, kami tidak akan menyia-nyiakan krisis COVID-19 ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami mempercepat reformasi, bahkan lebih cepat. Defisit fiskal untuk tahun depan ditetapkan sebesar 5,7% dari PDB. Ini khusus untuk mengakomodasi banyak prioritas, termasuk mendukung proses pemulihan," tambahnya.

Dengan anggaran investasi tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku akan mendorong konektivitas internet ke 12.000 desa yang belum tersambung.

"Terluar dan paling terbelakang dari sini, agar dapat terkoneksi tahun depan untuk mewujudkan tujuan ini menjadi lebih digital dan mengikuti industri 4.0, kami akan memastikan bahwa infrastruktur akan menjangkau daerah yang paling terpencil. Akhirnya dalam memajukan upaya digitalisasi kami, urgensi perangkat digital jaringan harus terus bergema di panggung dunia," ungkapnya.

(hek/ang)

Hide Ads