Mau Ngiklan Via Selebgram? Belajar Dulu Beda Endorse dan Paid Promote

Mau Ngiklan Via Selebgram? Belajar Dulu Beda Endorse dan Paid Promote

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 21 Okt 2020 16:53 WIB
Tuyul Online
Foto: Tuyul Online (Tim Infografis: Luthfy Syahban)
Jakarta -

Berjualan di sosial media merupakan suatu keharusan saat ini. Ditambah lagi dengan mengiklankan produk melalui Selebriti Instagram atau yang biasa dikenal Selebgram, agar penjualannya semakin laris.

Tapi, sebelum memasang iklan lewat Selebgram, detikers harus mengenal dua jenis iklan yang paling banyak diminati, yaitu paid promote (PP) dan endorsement. Dua jenis iklan itu kerap kali dianggap sama, padahal berbeda.

Dalam Festival Ide Bisnis detikcom yang disponsori oleh PT Bank Negara Indonesia (BNI) yang bisa disaksikan secara cuma-cuma atau gratis, Social Media Expert Niko Julius menjelaskan, PP adalah suatu jenis iklan untuk mendistribusikan konten mengenai produk yang dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau PP itu content distribution, jadi mendistribusikan konten. Tapi endorse bukan bagian dari content distribution," kata Niko di acara Festival Ide Bisnis detikcom yang disponsori PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Rabu (21/10/2020).

Niko mengungkapkan, fungsi dari PP itu pun berbeda dengan endorsement. "Jadi kalau misalnya kita ingin produk kita dilihat banyak orang, sebetulnya PP bagus," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Lalu, endorsement sendiri adalah pembuatan konten baru dari produk yang dijual. Artinya, Selebgram itu membuat konten sendiri ketika memasarkan produk yang detikers jual.

"Endorsement buat saya bukan content distribution, tapi content creation, jadi pembuatan konten. Karena saat endorse memang dia post, artinya followers-nya lihat bahwa dia suka dengan produk ini, direkomendasikan," paparnya.

Namun, ketika memilih endorsement, detikers harus melakukan distribusi atau penyebarluasan konten sendiri.

"Tetapi itu kan cuma satu kali dia posting. Besok dia sudah posting produk lain lagi. Artinya distribusi kita berhenti ketika satu kali posting. Tetapi kontennya saat dia sudah posting, kita perlu mendapatkan konten itu agar kita distribusikan ke lebih banyak orang, tugas kita mendistribusikan itu. Karena Selebgram saat pegang barang tentu citra produk kita berubah, taste-nya berubah, kelasnya berubah. Dan itulah fungsi dari endorsement yang berbeda dengan paid promote," urainya.

Secara keseluruhan, menurut Niko kedua jenis iklan itu penting untuk meningkatkan minat pengguna sosial media pada produk yang detikers jual. Hanya saja, perlu disesuaikan dengan kebutuhan detikers.

"Jadi apakah penting? Jawabannya penting. Karena kedua itu adalah strategi marketing," pungkas Niko.

(dna/dna)

Hide Ads