Sri Mulyani Sentil Pemda: Belanja PEN Masih Sangat Minimal!

Sri Mulyani Sentil Pemda: Belanja PEN Masih Sangat Minimal!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2020 17:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik pejabat eselon II
Foto: Dok. Kementerian Keuangan: Menkeu Sri Mulyani
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang disalurkan melalui pemerintah daerah (Pemda). Ia menyoroti realisasi anggaran PEN berjalan lambat di level Pemda.

"Beberapa belanja Pemda yang berhubungan dengan PEN masih sangat minimal," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2020 yang disiarkan virtual, Kamis (22/10/2020).

Misalnya saja anggaran kesehatan yang di Pemda mencapai Rp 30,4 triliun. Tapi, hingga akhir September 2020 baru terealisasi 43,7%. Artinya, Pemda harus merealisasi 56,3% hingga Desember mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat dari sisi kesehatan dari Rp 30,4 triliun belanja kesehatan di daerah yang harusnya bantu masyarakat, hingga akhir September baru Rp 13,3 triliun yang dibelanjakan," beber Sri Mulyani.

Lalu, untuk program jaringan pengaman sosial baru terealisasi 51%, yakni baru sebesar Rp 11,7 triliun dari total anggaran Rp 22,8 triliun.

ADVERTISEMENT

"Masih ada 3 bulan, berarti 49% seharusnya bisa sangat membantu masyarakat di daerah," tutur Sri Mulyani.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Kemudian, anggaran dukungan ekonomi masyarakat juga baru terealisasi sebesar Rp 2,6 triliun, atau baru 13,7% dari total anggaran Rp 19,24 triliun yang disalurkan melalui APBD. Ini, menurut Sri Mulyani, menandakan bahwa banyak sekali halangan atau kendala di sisi non-anggaran yang perlu kita atasi bersama.

Untuk itu, pemerintah akan mengubah struktur dukungan ekonomi agar penyalurannya bisa dilakukan lebih cepat.

" Sehingga dunia usaha dan masyarakat bisa segera mendapatkan manfaat dari desain APBN dan APBD yang memang juga mengalami shock sangat besar pada tahun 2020 akibat COVID-19, namun sudah kita masukan dalam struktur yang baru, dan akan segera bisa diakselerasi untuk pelaksanaannya," tutup Sri Mulyani.


Hide Ads