Kuartal IV-2020, Satgas PEN Targetkan Serapan Anggaran Rp 100 T

Kuartal IV-2020, Satgas PEN Targetkan Serapan Anggaran Rp 100 T

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Kamis, 22 Okt 2020 17:06 WIB
Menparekraf Wishnutama dan Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin (kanan) memberikan  keterangan kepada wartawan melalui Webinardi Jakarta, Selasa,  21 Oktober 2020
Foto: KPC PEN-Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin
Jakarta - Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) mendorong akselerasi realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada Kuartal IV-2020. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dan menjadi stimulus pergerakan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

Satgas PEN menargetkan dapat menambah penyerapan anggaran minimal Rp 100 triliun di Kuartal IV-2020 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Secara kumulatif, realisasi anggaran PEN sampai dengan 19 Oktober 2020 telah mencapai Rp 344,43 triliun atau hampir 50% (tepatnya 49,5%) dari total anggaran Rp 695,2 triliun.

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan empat sektor yang jadi fokus utama Satgas PEN yaitu perlindungan sosial, dukungan UMKM, sektoral kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi, realisasi penyerapan yang anggarannya mencapai Rp 286,93 triliun per 19 Oktober.

Dari 4 klaster yang menjadi fokus program PEN itu, sektor Perlindungan Sosial dan sektor UMKM menjadi dua sektor dengan progres realisasi tertinggi, sektor Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D) relatif lebih rendah realisasinya, sedangkan sektor Pembiayaan korporasi masih melakukan finalisasi program.

"Sektor K/L/D menjadi sektor dengan realisasi yang relatif lebih rendah dibanding realisasi sektor lainnya, sehingga kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah memulai implementasi program pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata, yang kita semua tahu merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020).

Diketahui sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah akan memberikan dana hibah bagi pelaku pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun. Menurutnya, dana hibah tersebut merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional untuk mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Dana Hibah Pariwisata merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna membantu Pemerintah Daerah (Pemda) serta Industri Hotel dan Restoran yang saat ini sedang mengalami penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta gangguan finansial akibat pandemi Covid-19," terangnya.

Selain itu, kata dia, Dana Hibah Pariwisata juga diharapkan dapat membantu industri pariwisata untuk meningkatkan kesiapan destinasi dalam penerapan protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dengan lebih baik.

"Hal ini menjadi langkah awal dari pemulihan agar mampu meningkatkan kepercayaan dari wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata karena pelaksanaan protokol kesehatan dengan baik adalah kunci keberhasilan sektor pariwisata agar dapat lebih cepat bangkit," pungkasnya.

Sebagai informasi, dari sisi penyerapan anggaran PEN, sektor kesehatan mencapai realisasi Rp 27,82 triliun atau 31,78% dari pagu anggaran Rp 87,55 triliun, sektor Insentif Usaha mencapai Rp 29,68 triliun atau 24,61% dari pagu anggaran Rp 29,68 triliun, sektor perlindungan sosial mencapai Rp 167,08 triliun atau 81,94% dari pagu anggaran Rp 203,90 triliun, sektor UMKM mencapai Rp 91,84 triliun atau 74,39% dari alokasi anggaran Rp 123,46 triliun, sektor K/L/D mencapai Rp 28,00 triliun atau 26,39% dari alokasi anggaran Rp 106,11 triliun, serta sektor Pembiayaan Korporasi dengan alokasi anggaran Rp 53,6 triliun masih melakukan finalisasi program. (ega/hns)