Produk makanan Indonesia yang berpotensi masuk ke pasar Brasil antara lain produk makanan dan minuman seperti kecap, olahan tepung dan kue, biskuit, cemilan, daging dan ikan kemasan, jus buah, kopi instan, mi instan, selai, dan teh instan; serta produk kebersihan dan perawatan diri seperti hand sanitizer, masker bedah, sarung tangan karet, pakaian bedah, produk perawatan rambut, perawatan wajah, perfumed bath salt, deodoran, dan alat cukur.
"Beberapa produk yang sangat diminati supermarket dan importir Brasil, terutama untuk produk UKM, antara lain kelapa kering/kopra, arang, kerajinan tangan, mebel dan furnitur, bumbu masakan Indonesia, produk biskuit, coklat, permen, dan minyak goreng dari kelapa sawit," ungkap Duta Besar RI untuk Brasil, Edi Yusup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari-Agustus 2020, total ekspor Indonesia ke Brasil tercatat USD 568,48 juta. Nilai itu turun 16,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang sebesar USD 682,42 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Brasil adalah minyak kelapa sawit, karet, suku cadang sepeda motor, peralatan listrik, suku cadang kendaraan, nikel, dan benang. Di sisi lain, produk impor utama Indonesia dari Brasil adalah bungkil hasil ekstraksi kedelai, gula, kapas, tank, tembakau, dan bijih besi.
Sementara itu, produk-produk yang potensial untuk masuk ke pasar nontradisional seperti Argentina antara lain makanan kemasan, produk-produk kesehatan, serta barang setengah jadi berupa kemasan kertas. "Peluangnya ada pada produk-produk high-end untuk home living, sepeda, fesyen; produk konsumsi seperti kaos, alat mandi dan sanitasi, dan makanan kemasan; serta barang setengah jadi seperti suku cadang berbahan karet dan produk kertas untuk kemasan," ungkap Duta Besar RI untuk Argentina, Paraguay, dan Uruguay, Niniek Kun Naryatie.
Total ekspor Indonesia ke Argentina pada Januari-Agustus 2020 tercatat 100,95 juta. Nilai itu turun 27,0 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang sebesar USD 138,22 juta. Produk ekspor utama Indonesia ke Argentina adalah karet, alas kaki olahraga, turbin, benang, mesin kendaraan, dan nanas. Di sisi lain, produk impor utama Indonesia dari Argentina adalah sereal, bungkil kedelai, produk olahan susu, udang, dan kapas.
Webinar ini diikuti hingga kapasitas maksimum 500 peserta, yang di antaranya termasuk UKM di bidang makanan dan minuman olahan, tekstil, dan kerajinan tangan. Turut menjadi pembicara dalam webinar ini Ketua Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19 Sandiaga Salahudin Uno dan Koordinator Jenderal Council of International Chambers of Commerce Kamar Dagang dan Industri Brasil, Michel Alaby.
(fdl/fdl)