Untuk meningkatkan ekspor produk halal dari Indonesia pemerintah memiliki sejumlah program. Misalnya dengan memanfaatkan digitalisasi untuk memasarkan produk halal ini.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan hal ini dilakukan agar ekonomi syariah Indonesia bisa bersaing di dunia internasional.
Selain itu pemerintah juga fokus untuk memperhatikan pengembangan sektor makanan, minuman, kosmetik, farmasi, pariwisata, keuangan, fashion, media, healthcare dan pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita apresiasi perbaikan daya saing ekonomi syariah," kata dia dalam acara KNEKS, Sabtu (24/10/2020).
Agus menyebutkan prioritas ini untuk negara muslim yang memiliki pangsa pasar besar. Namun Agus mengatakan juga akan menyasar negara yang mayoritas penduduknya non muslim.
Selain itu ada pula relaksasi bahan baku impor untuk tujuan ekspor. "Kemudian peningkatan daya saing produk melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) di bawah Direktorat Jenderal PEN Kemendag," ujar dia.
Mulai dari klinik kemasan produk, konsultasi desain hingga sertifikasi HKI berupa paten, merek dan desain industri.
Agus mengatakan Kemendag juga melakukan penguatan akses pasar seperti penyelenggaraan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition pada bulan depan. Selain itu ada World Dubai Expo pada Oktober 2021-Maret 2022 dan pemanfaatan FTA, CEPA, EPA dan PTA. Kemudian optimalisasi UKM berorientasi ekspor.
Selanjutnya peningkatan ekspor di kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pos lintas batas negara (PLBN) hingga optimalisasi sistem resi gudang untuk komoditas ekspor.