Corona Jahat, Ini Daftar Perusahaan Ritel yang Gulung Tikar

Corona Jahat, Ini Daftar Perusahaan Ritel yang Gulung Tikar

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Minggu, 25 Okt 2020 10:36 WIB
MILAN, ITALY - FEBRUARY 29: A man wears a protective mask as he walks in front of the Ermenegildo Zegna store in Via Montenapoleone, the most important road of the fashion district in the city center where all the luxury brand are located on February 29, 2020 in Milan, Italy. 
Italy registered a surge in coronavirus cases in the last few days with infections remaining centered on outbreaks in two northern regions, Lombardy and Veneto. But a few cases have turned up now in southern Italy too. In Italy so far 821 people have been infected and 21 have died, officials say, amid global efforts to stop the virus spreading. Italys Foreign Minister Luigi Di Maio told reporters that an
Foto: Getty Images

9. Lord & Taylor
Lord & Taylor menyatakan kebangkrutan pada 2 Agustus 2020. Kebangkrutan itu setelah perusahaan mengumumkan 24 lokasi tokonya ditutup. Pekan berikutnya 38 tokonya akan dilikuidasi.

Perusahaan ini pernah menjadi andalan fashion kelas atas. Pada 2012 Hudson's Bay Company mengakuisisi Lord & Taylor. Setelah itu pada tahun 2019 dijual senilai US$ 75 juta ke Le Tote, Inc., sebuah layanan langganan sewa busana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10. Tailored Brands
Pemilik merek Men's Wearhouse dan Jos. A. Bank menyatakan bangkrut pada 3 Agustus 2020 setelah pandemi virus Corona mengurangi permintaan pakaian kantor.

Tailored Brands ada Juni lalu telah memprediksi mereka akan masuk ke daftar kebangkrutan ritel. Beberapa minggu kemudian, perusahaan mengatakan 500 toko akan ditutup dari total 1.500 toko dan mengumumkan akan mem-PHK 20% pegawainya.

ADVERTISEMENT

11. Stein Mart
Stein Mart menyatakan kebangkrutan pada 12 Agustus 2020 dan akan menutup hampir 300 tokonya dalam beberapa bulan mendatang.

Perusahaan berusia 112 tahun itu mengatakan kebangkrutannya disebabkan oleh pandemi virus Corona.

Sejak Juni lalu, Stein Mart telah mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi virus Corona. Namun, perusahaan terus berupaya agar bisa terus beroperasi untuk tahun depan.,


(zlf/zlf)

Hide Ads