Satu per satu bioskop terutama di zona-zona hijau, telah mengantongi izin buka. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para pelaku di industri film. Salah satunya bagi para pemain pengganti (stuntman) yang memang rata-rata bergantung pada industri ini.
Para stuntman pun menyambut riang hal tersebut. Beberapa stuntman telah menerima tawaran untuk ikut serta dalam produksi film yang rencananya mulai berjalan dalam waktu dekat ini.
"Insyallah dalam waktu dekat ini. Kemarin kita juga dah ngobrol sama teman-teman Insyaallah hanya waktu sih, saya bakal bikin itu cerita Bela Negara, lebih cenderung ke dokumenter ya, mungkin shooting di Bandung," ungkap salah seorang stuntman di film Gundala (2019) M. Dedi Duhari atau yang akrab disapa Dedi RBT kepada detikcom, Minggu (18/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stuntman lainnya yang kini lebih fokus mengurus sanggar talent Bersatu Tetap Satu Entertaint, Wahyu Tripamudji pun mengaku telah menerima beberapa tawaran bermain film buat anak-anak didiknya di sanggar tersebut. Tinggal menunggu pihak produser film kapan siap untuk mulai shooting.
"Sebenarnya sudah ada, cuma ya kita tinggal nungguin PSBB berakhir aja, kalau sudah dibuka ya kita siap aja. Walaupun sekarang PSBB sudah dilonggarkan, tapi kan untuk produksi belum berani," ungkap Wahyu.
Namun, untuk setiap tawaran bermain sinetron, film dan iklan yang masuk saat ini masih ditahan oleh Wahyu, demi mencegah penularan COVID-19 pada talent anak di sanggarnya tersebut. Wahyu baru siap menerima tawaran shooting saat vaksin sudah resmi dikeluarkan untuk masyarakat.
"Untuk selama pandemi ini belum ada, memang saya lagi tahan dulu, sampai kondisi benar-benar aman, karena kan menjaga kondisi anak-anak juga kan, sampai ada vaksin," tambahnya.
Serupa dengan Wahyu, stuntman lainnya Deswyn Pesik menegaskan bahwa kesiapan para stuntman tentu bergantung produser film itu sendiri.
"Saya rasa itu akan terjadi cuman tergantung dari produser film nya sekarang, kalau mereka udah berani untuk produksi ya itu akan makan beberapa bulan kemudian baru nanti diproses produksinya, baru stuntman itu mulai terlibat," sambung Deswyn.
Namun, Deswyn tampaknya tak terlalu antusias. Sebab, adanya pandemi COVID-19 ini telah menambah daftar antrean film. Pengelola bioskop tentu bakal memprioritaskan film-film yang tertunda penayangannya itu dahulu sebelum menerima film-film baru.
"Tapi saya rasa sih masih agak menunggu, karena jumlah antrean film di XXI itu kan masih banyak kalau kita hitung mundur dari berapa bulan lalu, kemudian antara film Indonesia dan Hollywood yang pasti didahulukan menurut saya film Hollywood karena kan XXI beli film Hollywood. Kalau di kita kan dengan Indonesia kan masih profit sharing," tuturnya.
Pandemi ini juga tanpa disadari membawa perubahan pada industri film. Industri film kini tak lagi bergantung hanya pada bioskop tapi mulai melirik juga pasar online.
"Ya semoga ya, soalnya sekarang sejak bioskop ditutup, jadi memang banyak sekali production house itu beralih ke webseries itu bisa masuk ke konten youtube atau nggak di OTT (Over The Top) yang banyak di Netflix, Iflix, video.com," timpalnya.
Sedikit berbeda dari yang lainnya, Founder atau Stunt Coordinator Pejuang Stunt Indonesia Saifuddin Mubdy atau yang akrab disapa Udeh tanpa ragu membocorkan kapan kira-kira proses produksi film mulai aktif lagi berjalan.
"Itu tergantung dari rumah produksinya. Kemarin ada mau mulai tapi ada PSBB lagi, sekarang dah bicara mau mulai lagi nanti Desember," ungkap Udeh.
Sedangkan, menurut pelaku produksi filmnya sendiri, aktifitas shooting baru menggeliat mulai Januari 2021 mendatang.
"Ada rencana untuk produksi di Januari tapi belum tau, kita lihat situasi, kita lihat wabah ini bagaimana, kalau memang bisa teratasi mungkin kita persiapan untuk Januari," ujar Anggota Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia Petruska Karangan.
Namun, senada dengan Deswyn, walau produksi film lancar lagi, tetap saja penontonnya bakal tetap sepi mengingat masih tingginya kekhawatiran masyarakat akan wabah ini.
"Sebenarnya PSBB mau ketat mau enggak itu sama aja, karena tetap aja orang film juga kan berfikir, kan bioskop masih sepi, terus wabah ini kan kita nggak tau. Ketat atau tidaknya PSBB kan aturan pemerintah aja upaya mengatasi, selama wabah ini masih menghantui kan tetap aja sepi," imbuhnya.
(zlf/zlf)