Tut...tut...tut, KA Tujuan Yogyakarta Paling Diburu saat Cuti Bersama

Tut...tut...tut, KA Tujuan Yogyakarta Paling Diburu saat Cuti Bersama

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 28 Okt 2020 14:21 WIB
Ada yang pangling dari tampilan lokomotif PT Kereta Api Indonesia (Persero). Ya ada perubahan logo KAI.
Foto: dok Kereta Api Indonesia
Jakarta -

Momen cuti bersama banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pelesiran ke luar Jakarta. Beberapa di antaranya memilih untuk menggunakan kereta api jarak jauh sebagai moda transportasinya.

Dari moda transportasi ini saja, tercatat ada 9.696 orang dari Jakarta yang sudah memesan tiket untuk keberangkatan di hari pertama cuti bersama. Jumlah itu adalah yang tertinggi sepanjang cuti bersama kali ini.

"Volume keberangkatan tertinggi untuk penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dari Daop 1 Jakarta pada momen libur terjadi pada Rabu, 28 Oktober 2020 hari ini. Sebanyak 9.696 penumpang diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasarsenen dan Jakarta Kota pada hari ini, dari 9.748 tempat duduk yang disediakan," ujar Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa kepada detikcom, Rabu (28/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk kota tujuannya paling banyak dituju adalah Yogyakarta disusul Purwokerto dan Bandung. Daerah relasi favorit lainnya adalah Solo, Semarang, dan Surabaya.

"28 Oktober ini keberangkatan terbanyak tujuan Jogja sekitar 1.700an penumpang, lalu Purwokerto 810 penumpang, dan Bandung 800an penumpang," paparnya.

ADVERTISEMENT

Angka ini diyakini masih bakal bertambah karena KAI juga melayani penjualan tiket secara online dan go show 3 jam sebelum keberangkatan kereta api. Namun ketersediaan tempat duduknya tetap dibatasi dengan kapasitas maksimal hanya 70% dari total kapasitas keseluruhan.

Dengan adanya peningkatan penumpang KA tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan KA tambahan secara bertahap hingga 27 KA per hari mulai tanggal 27 Oktober sampai dengan 1 November 2020 dengan pemberangkatan 12 KA dari Stasiun Gambir, 13 KA dari Stasiun Pasarsenen, dan 2 KA dari Stasiun Jakarta Kota.

Bertambahnya penumpang KA jelang libur panjang juga berdampak pada padatnya antrean rapid test di stasiun. Tercatat pada Selasa 27 Oktober 2012 layanan rapid test di Stasiun Pasar Senen dan Gambir dipenuhi sekitar 2.010 calon penumpang.

"Total rapid test 27 Oktober sebanyak 2.010 orang, reaktif 22 orang. Untuk yang reaktif bea tiket dikembalikan (100% di luar bea pesan) dan diarahkan pemeriksaan lebih lanjut secara pribadi," sambungnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Untuk menghindari keterlambatan atau tertinggal KA, Eva mengimbau penumpang agar melakukan rapid test H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Calon penumpang diharapkan dapat mengatur waktu keberangkatannya dan menyiapkan rentang waktu yang cukup jika tetap akan melakukan rapid test pada hari yang sama dengan hari keberangkatan.

Calon penumpang KA juga tidak disarankan datang 3 jam sebelum keberangkatan untuk menghindari risiko tertinggal KA mengingat antrean rapid test di stasiun cukup padat. Rapid test bagi calon penumpang KA tidak harus dilakukan di stasiun namun dapat juga dilakukan di klinik-klinik terdekat yang menyediakan fasilitas rapid test.

Di area Daop 1 Jakarta layanan rapid test bagi calon penumpang dilayani di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen dengan jam operasional pukul 07.00-19.00 WIB dengan biaya sebesar Rp 85.000. Calon penumpang KA yang ingin melakukan rapid test di stasiun harus memiliki kode booking tiket KAJJ yang telah terbayar lunas.

Peningkatan volume pengguna jasa KA juga diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di stasiun dan di atas KA. Penumpang yang akan berangkat diwajibkan melampirkan hasil rapid test atau PCR serta pengukuran suhu tubuh. Jika terdapat calon penumpang dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat maka tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan dan biaya tiket akan dikembalikan sepenuhnya.

KAI juga memberikan face shield yang wajib digunakan pengguna jasa sepanjang perjalanan KA sampai dengan stasiun tujuan. Sepanjang perjalanan, petugas juga akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala. Perseroan, tambahnya, juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang untuk penerapan protokol kesehatan seperti penambahan perangkat cuci tangan dan hand sanitizer serta pemasangan tanda batas jarak fisik baik di stasiun dan Kereta.

(ara/ara)

Hide Ads