Sempat Konflik, Louis Vuitton Akhirnya Jadi Beli Tiffany & Co Rp 6 T

Sempat Konflik, Louis Vuitton Akhirnya Jadi Beli Tiffany & Co Rp 6 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 30 Okt 2020 10:50 WIB
PARIS - JUNE 09:  The Louis Vuitton department store on the Champs-Elysees on June 9, 2008 in Paris, France.  (Photo by Mike Hewitt/Getty Images)
Foto: Mike Hewitt/Getty Images
Jakarta -

Raksasa produk fesyen mewah asal Perancis, Louis Vuitton (LVMH) akhirnya akan mengakuisisi perusahaan perhiasan asal Amerika Serikat (AS) Tiffany & Co dengan harga US$ 425 juta setara Rp 6 triliun (kurs Rp 14.800). Sebelumnya kesepakatan itu mandek karena perselisihan kedua perusahaan.

Dikutip dari BBC, Jumat (30/10/2020) perselisihan itu dipicu oleh LVMH yang menilai Tiffany bukan lagi bisnis yang akan dibeli pada November 2019. Tiffany kemudian menggugat raksasa barang-barang mewah itu untuk mencoba memaksakan kesepakatan.

Ketika perusahaan memulai lagi kesepkatan lagi, tetapi mengalami masalah bulan lalu ketika pemilik Louis Vuitton LVMH mengatakan tidak dapat lagi menyelesaikan transaksi pada batas waktu 24 November 2020 dan tidak akan membeli Tiffany.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Tiffany menuntut LVMH dengan mengatakan perusahaan mewah itu bukan perusahaan yang bersih. Sebagai balasannya, LVMH menggugat balik, dengan mengatakan Tiffany memiliki kinerja suram selama pandemi COVID-19 dan beralasan bahwa pemerintah Prancis meminta kesepakatan itu ditunda karena ancaman tarif baru AS pada produk Prancis.

Meski sempat saling menggugat akhirnya kedua perusahaan itu mencapai titik damai pada Kamis kemarin dan mencapai kesepakatan. Ketua Tiffany, Roger N. Farah mengatakan demi kepentingan bersama maka kesepakatan akan ditetapkan.

ADVERTISEMENT

Kepala eksekutif LVMH Bernard Arnault meyakini bahwa Tiffany memiliki potensi menjadi merek yang hebat. Perusahaan juga yakin bahwa LVMH menjadi rumah yang tepat bagi Tiffany.

LVMH mengatakan harga pengambilalihan baru ditetapkan pada US$ 131,5 per saham, turun dari US$ 135 pada kesepakatan awal. Sehingga total harga menjadi sekitar US$ 15,8 miliar.

"Tiffany dan LVMH juga telah setuju untuk menyelesaikan proses pengadilan mereka yang tertunda di Pengadilan Kanselir Delaware," kata LVMH.

Sebelumnya pada November 2019, Arnault setuju untuk membayar Tiffany US$ 135 per saham dan berjanji untuk memoles merek perhiasan tersebut, yang telah kehilangan konsumen mudanya. Tetapi pandemi COVID-19 telah memukul pendapatan perusahaan perhiasan mewah itu. Penjualan Tiffany turun sebesar 36% dan akhirnya menggoyahkan kesepakatan LVMH.


Hide Ads