Jakarta -
Harga emas Antam maupun global diprediksi bakal balik lagi ke level sebelum adanya pandemi COVID-19 mulai 2021. Lantaran, di tahun itu vaksin diyakini sudah bisa didistribusikan ke masyarakat dan meredam kekhawatiran pasar sebab aktivitas ekonomi bisa kembali normal.
"Jangka panjang emas akan stabil karena di tahun 2021 kemungkinan besar vaksin sudah ditemukan, kemudian emas ini akan stabil," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada detikcom, Jumat (30/10/2020).
Emas global diyakini bisa stabil di level US$ 1.700 per troy ounce atau setara Rp 887.000/gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan besar emas internasional itu akan di US$ 1.700 per troy ounce. Nah kalau di US$ 1.700 per troy ounce kemudian rupiah di Rp 14.500 maka LM itu Rp 887.000/gram," terangnya.
Setelah mencapai level stabilnya, harga emas baru bisa melonjak lagi seperti level saat ini sekitar 5-9 tahun mendatang.
"Kalau seandainya mengalami penguatan itu butuh waktu 5-9 tahun, bisa saja 5-9 tahun dia akan kembali lagi di atas level US$ 2.090 per troy ounce," tambahnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Sedangkan untuk jangka pendek ini alias sampai akhir tahun, harga emas bakal terus fluktuatif di kisaran US$ 2.000 per troy ounce.
"Jangka pendek ini fluktuasi kemungkinan besar emas ini akan mencapai di level US$ 2.000 per troy ounce. Setelah 2000 dia akan terkoreksi kembali karena apa, bahwa stimulus ini hanya sesaat, kemudian dia akan terkoreksi, dia akan kembali karena di bulan November-Desember vaksin sudah distribusikan ya kemungkinan besar dia akan ke US$ 1.800an," paparnya.
Bahkan, menurut Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra harga emas global di tahun depan bisa terkoreksi sampai ke US$ 1.500 per troy ounce setara Rp 794.000/gram.
"Pastinya kalau vaksin keluar itu kan berarti kekuatan pasar yang utama hilang kan, jadi bisa mendorong harga emas turun juga, mungkin keluar dari support jatuh dari support yang US$ 1.830 per troy ounce mungkin bisa masuk ke area US$ 1.700-US$ 1.500 per troy ounce," ungkapnya.
Sedangkan untuk jangka pendek ini masih fluktuatif terpengaruh sentimen negatif dari berbagai arah.
"Ia masih banyak sentimen yang bisa berubah di akhir tahun ini," imbuhnya.