Luhut Blak-blakan soal Gencarnya Proyek Lumbung Pangan

Luhut Blak-blakan soal Gencarnya Proyek Lumbung Pangan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 10:30 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal gencarnya pembangunan food estate atau lumbung pangan. Menurut Luhut food estate dibangun dalam rangka memenuhi ketahanan pangan nasional.

Pasalnya, meskipun data indeks ketahanan pangan nasional naik, tapi nyatanya jumlah impor bahan pangan masih tinggi.

"Saya berpikir sudah saatnya kita harus membenahi ketahanan pangan nasional kita. Meskipun indeks ketahanan pangan nasional Indonesia naik, nyatanya tidak selaras dengan ketahanan pangan mandiri kita karena masih adanya peningkatan jumlah impor bahan pangan setiap tahunnya," kata Luhut dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Jumat (30/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut juga mengatakan di tengah ancaman krisis pangan global, terobosan dan inovasi dalam memenuhi ketahanan pangan harus dilakukan. Food estate salah satunya.

Apalagi, Organisasi PBB bidang pangan dan pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO), telah mengungkapkan pandemi Corona membawa ancaman krisis pangan dunia.

ADVERTISEMENT

"Hari ini kita mungkin belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia, namun krisis pangan global sudah mengintai dari jauh. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam, terobosan dan langkah harus terus diupayakan demi mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi di masa mendatang," jelas Luhut.

Selain di Kalimantan Tengah, pembangunan food estate juga berlangsung di Sumatera Utara. Bagaimana detail pembangunan food estate di Sumatera Utara? Langsung klik halaman selanjutnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menjelaskan ada sekitar 60 ribu hektar lahan untuk food estate di Sumatera Utara. 30 ribu hektarnya bakal digarap pertama kali.

Lahan tersebut tersebar di beberapa kabupaten di Sumut. Selain Humbang Hasundutan juga terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

"Kita tahu, sudah dua kali saya ke Kalimantan Tengah. Di sana akan dibangun food estate khusus untuk padi, dan untuk singkong. Di sini, ada luas lahan 60 ribu hektare, dan yang akan ditanam dan digunakan untuk food estate adalah 30 ribu hektare," jelas Jokowi disiarkan dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).

Di lahan seluas 30 ribu hektar yang ada ini akan ditanami kentang, bawang merah, dan bawang putih. Dia menyebutkan hasilnya akan terlihat selama dua bulan setengah.

"Insyaallah nanti ini sudah dimulai, dan akan kita lihat hasilnya nanti dua bulan sampai dua bulan setengah. Akan kita lihat nanti," kata Jokowi.

Di sisi lain, Luhut menegaskan lokasi food estate alias lumbung pangan di Sumatera Utara tidak mengganggu kawasan hutan lindung ataupun lahan konservasi lainnya.

Dia mengungkapkan pihaknya, dan seluruh Kementerian dan Lembaga terkait sudah melakukan kajian lingkungan dalam rangka melakukan peralihan kawasan food estate. Adapun lokasi food estate di Sumatera Utara berada di desa Siria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Pemilihan lokasi Kawasan Food Estate disana, saya pastikan tidak melewati batas hutan lindung atau area konservasi lainnya. Karena sudah melalui serangkaian kajian lingkungan dan proses peralihan fungsi kawasan hutan yang dilakukan oleh Kemenko Marves bersama seluruh kementerian terkait dengan melibatkan akademisi dari berbagai Universitas dan Institut ternama di bidang Pertanian," ujar Luhut.


Hide Ads