Jokowi Kecam Pernyataan Macron di Tengah Seruan Boikot Produk Prancis

Jokowi Kecam Pernyataan Macron di Tengah Seruan Boikot Produk Prancis

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 15:45 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Islam. Menurut Jokowi, Macron telah melukai perasaan Umat Islam di seluruh dunia.

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina Agama Islam yang telah melukai perasaan Umat Islam di seluruh dunia yang bisa meemcah belah persatuan antarumat beragama di dunia," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Sabtu (31/10/2020).

Menurut Jokowi, sikap Macron dapat memecah belah Umat Islam di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19. Dan kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan, dan harus dihentikan," tegas Jokowi.

Sikap pemerintah Indonesia itu dilontarkan di tengah seruan boikot produk Prancis yang bergema di dunia, sampai ke tanah air. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam memboikot semua produk Prancis.

ADVERTISEMENT

"Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada Pemerintah Prancis serta mengambil kebijakan untuk menarik sementara waktu Duta Besar Republik Indonesia di Paris hingga Presiden Emmanuel Macron mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada Ummat Islam se-Dunia," tulis MUI dalam surat bernomor Kep-1823/DP-MUI/x/2020 yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Anwar Abbas dan Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi.

Namun, hingga saat ini pemerintah Indonesia tidak menyerukan boikot produk Prancis. Di sisi lain, netizen Indonesia ramai membahas gerakan boikot produk Prancis.

Terlepas dari ajakan boikot tersebut, bagaimana sebenarnya hubungan dagang Indonesia dan Prancis? Produk apa saja dari Prancis yang masuk ke Indonesia? Langsung klik halaman selanjutnya.

Dilansir dari CNBC Indonesia, nilai ekspor produk-produk Prancis yang ke Indonesia mencapai US$ 1,68 miliar pada 2018. Di tahun berikutnya, nilai ekspor produk Prancis ke RI naik menjadi US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 26,1 triliun (kurs Rp 14.500).

Hubungan dagang Indonesia dengan Prancis memang tidak sebesar dengan negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Italia dan Jerman.

Produk Prancis yang paling banyak diimpor Indonesia adalah pesawat terbang dan komponennya yang mencapai lebih dari 45% dari total impor. Prancis sendiri memiliki perusahaan manufaktur pesawat terbang bernama Airbus yang bermarkas di Toulouse. Berbagai maskapai Indonesia menggunakan pesawat tersebut.

Selain itu ada juga produk medis yang diimpor dari Prancis hingga bahan baku industri terutama untuk mesin dan peralatan listrik. Tak hanya itu produk-produk konsumen seperti minuman beralkohol, air dadih hingga kosmetik dan perawatan diri juga didatangkan Indonesia dari Prancis.

Untuk produk kecantikan asal Prancis cukup tenar di Indonesia, yakni L'Oreal hingga Garnier. Sementara untuk produk makanan ada merek-merek tenar seperti Danone yang produknya banyak tersebar di jaringan minimarket dan supermarket di Indonesia.

Produk Prancis yang masuk ke Indonesia juga menyentuh sektor otomotif. Seperti Renault dan Peugeot. Ada juga Total dan elf di sektor energi.

Namun produk-produk Prancis yang sangat tenar di Indonesia adalah merek-merek high end seperti Louis Vuitton, Chanel, Hermes, Mont Blanch, Yves Saint Laurent. Ada juga merek fashion lainya seperti Lacoste, Pierre Cardin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Juli 2020 nilai total impor dari Prancis ke Indonesia mencapai US$ 682 juta, turun 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produk yang diimpor Indonesia antara lain, senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai US$ 71,9 juta. Selain itu, pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai US$ 45,9 juta. Juga ada impor mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai US$ 436 juta.

Tercatat juga produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta. Produk lainnya yaitu kedelai 120.743 kh nilainya US$ 73.370. Indonesia juga mengimpor mentega 286.790 kg nilainya US$ 238 juta.


Hide Ads