Izin umrah telah dibuka kembali oleh pemerintah Arab Saudi untuk jemaah dari Indonesia. Kemarin, jemaah-jemaah dari Indonesia pertama kalinya terbang lagi ke Arab Saudi untuk umrah semenjak dilarang medio Februari silam.
Penerbangan umrah pertama sejak hampir 8 bulan ditutup dilakukan di Bandara Soekarno Hatta siang kemarin. Berikut ini 3 fakta menariknya.
1. 253 Jemaah Terbang ke Saudi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 berjumlah 253 orang.
Para jemaah terbang dengan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta-Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dan landing pukul 16.30 waktu setempat.
2. Maskapai yang Digunakan Hanya Saudia Airlines
Dari catatan detikcom, berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, untuk sementara yang diizinkan membawa jemaah umrah hanya maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines.
Hal ini berlaku untuk semua negara asal jemaah yang disinggahi maskapai tersebut seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.
Langkah ini sebagai uji coba Pemerintah Arab Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember.
3. Protokol Kesehatan Ketat Bagi Jemaah
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soetta sebelum berangkat ke Tanah Suci.
"Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan," kata Awaluddin dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).
PT Angkasa Pura II menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis.
(fdl/fdl)