Danone Jawab Seruan Boikot Produk Prancis

Danone Jawab Seruan Boikot Produk Prancis

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 03 Nov 2020 05:30 WIB
Perusahaan transportasi berbasis online (Grab) melakukan aksi nyata untuk mengelola sampah plastik disekitar kita. Seperti apa aksinya? Begini nih.
Foto: dok. GRAB
Jakarta -

Seruan aksi boikot produk Prancis sedang menggema di beberapa negara, termasuk Indonesia. Salah satu barang yang kena boikot produk Prancis adalah minuman kemasan Danone-Aqua.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menegaskan produk Danone tidak memiliki kaitan dengan pandangan politik negara manapun. Pihaknya menyayangkan adanya aksi boikot produk Prancis akibat pernyataan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam, yang dinilai tidak ada kaitannya dengan perdagangan.

"Perusahaan kami tidak memiliki afiliasi politik dan hal-hal di luar bisnis kami. Oleh karena itu, kami menyambut baik pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan di mana pemerintah telah mengambil langkah untuk tidak ikut serta memboikot produk-produk Prancis karena hal tersebut di luar dari konteks perdagangan," kata Arif kepada detikcom, Senin (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam menjalankan usaha, Arif menyebut Danone selalu mengikuti regulasi sesuai dengan negara tempatnya beroperasi. Meski heboh aksi boikot produk Prancis, pihaknya akan terus beroperasi dengan tetap menyediakan produk-produk Danone.

"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh Indonesia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Apa dampaknya ke Indonesia terkait aksi boikot produk Prancis? Klik halaman selanjutnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan langkah pemboikotan produk Prancis boleh saja sebagai bentuk luapan emosi terhadap pernyataan Macron. Namun terkait dampaknya ke Indonesia, dia menilai tidak terlalu berpengaruh.

"Tidak pengaruh juga. Tapi ini kan luapan emosi ya boleh saja. Tapi kenyataannya tidak banyak mempengaruhi situasi," katanya saat ditemui di kantornya, Gedung Permata Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/11/2020).

Pasalnya, produk Prancis yang ada di Indonesia disebut tidak terlalu banyak. Ditambah sangat sedikit masyarakat yang mengetahui produk dan makanan asal Prancis yang dijual di Indonesia.

"Nggak banyak juga kan produk Prancis mana saja sih. Ada satu produk misalnya makanan dan minuman misalnya gitu, tapi nggak banyak orang tahu juga," jelasnya.

Kemudian, menurutnya saat ini merupakan era keterbukaan di pasar global. Di mana satu perusahaan yang ada di daerah tersebut belum tentu pemiliknya juga berasal dari negara yang sama.


Hide Ads