Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) atau Pilpres AS akan memberikan dampak terhadap perekonomian. Hasil pilpres AS akan menjadi faktor ketidakpastian ekonomi global. Sebab, kedua kandidat memiliki strategi yang berbeda dalam membangun ekonomi negaranya.
"Saya kira, hasil dari pemilihan presiden AS akan mempengaruhi periode ketidakpastian yang akan dihadapi oleh ekonomi global," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi detikcom, Selasa (3/11/2020).
Ketidakpastian terhadap ekonomi, dikatakan Yusuf akan lebih parah ketika Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden AS. Menurut dia, Trump sangat kental dengan perang dagang yang sampai saat ini berdampak besar bagi perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dimenangkan kembali oleh Donald Trump, ekonomi global akan kembali diliput ketidakpastian karena ada potensi perang dagang antara AS dan China akan kembali terjadi dalam fase yang berbeda. Di samping itu perang dagang juga akan melibatkan Uni-Eropa dan AS," jelasnya. Yusuf juga mengatakan ketidakpastian ini berdampak pada pemulihan ekonomi dunia dari COVID-19.
Sementara Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengatakan ekonomi nasional akan terdampak besar jika Trump kembali terpilih menjadi presiden AS.
Dia menjelaskan, Donald Trump tetap menjalankan kebijakan American First yang berkaitan dengan neraca perdagangan AS dengan negara lain. Saat ini, neraca dagang Indonesia surplus terhadap negeri Paman Sam.
"Artinya transaksi dengan semua negara yang memiliki defisit perdagangan maka akan dilakukan penelaahan. Kemudian juga mengutak-atik bea masuk dan sebagainya, saya kira gitu," kata dia.
"Buat kita itu pasti akan menjadi ancaman jika Trump terpilih, karena kita masih surplus dengan AS. Maka di masa Trump akan diteliti terus nih, katakanlah defisit AS terhadap Indonesia bisa dikecilkan, itu pengaruhnya," tambahnya.
(hek/ara)